CILEGON – Muhammad Khoeron alias Sulis (40), warga Desa Plelen, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, dibekuk oleh tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri di Kota Cilegon, Rabu (7/6).
Informasi yang berhasil dihimpun, Sulis merupakan salah satu dari terduga komplotan teroris yang melakukan penembakan kepada Kapolsek di Bima, Nusa Tenggara Barat, pada tahun 2014 lalu.
Penangkapan Sulis yang berlangsung di sebuah rumah di Lingkungan Kubang Lesung Gegunung, RT 01, RW 01, Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Citangkil, sempat membuat heboh dan menjadi pusat perhatian warga.
“Dia (Sulis) lagi duduk di sini, lagi istirahat habis kerja bangunan. Tiba-tiba dateng rombongan orang langsung nangkep dan ngeborgol dia. Tidak ada perlawanan. Kemudian Sulis dibawa masuk ke mobil,” ujar Sobirin, rekan kerja Sulis di lokasi pembangunan rumah.
Kata Sobirin, ada 10 orang lebih berpakaian bebas dengan empat mobil yang membawa Sulis pergi dalam keadaan terborgol. “Kalau Sulis ciri-cirinya rambutnya keriting, kulit putih, badan agak gemuk. Dia baru satu setengah bulan kerja di sini. Jadi belum terlalu saling kenal. Tapi menurut pengakuannya, dia punya empat orang anak,” ungkapnya.
Kalau melihat parasnya, kata Sobirin, tidak menyangka kalau Sulis merupakan salah seorang terduga teroris. “Tidak ada perilaku dia yang mencurigakan. Orangnya juga baik,” tuturnya.
Saat dikonformasi, Kapolda Banten Brigjen Pol Listyo Sigit Prabowo menyatakan ada tiga warga Banten yang ditangkap Detasmen Khusus (Densus) 88 Anti Teror pada Rabu (7/6) ini karena diduga sebagai teroris.
“Hari ini kami mendapatkan informasi bahwa ada beberapa penangkapan. Kita tunggu saja kaitannya dengan kasus yang mana, nanti akan ada rilis. Yang jelas ada penangkapan di beberapa titik,” papar Sigit kepada awak media, Rabu (7/6), setelah menghadiri rapat koordinasi eksternal persiapan operasi Ramadniya 2017di Mapolda Banten.
Sigit enggan menyebutkan secara rinci lokasi dan waktu proses penangkapan ketiga terduga teroris tersebut. Sigit hanya menyebutkan lokasi penangkapan berbeda dan di waktu berbeda.
“Diamankan terpisah-pisah. Ada yang di Cilegon, ada yang di mal, ada juga di tempat biasa. Lengkapnya nanti akan ada rilis resmi,” ujar Sigit. (Riko Budi Santoso/rikosabita@gmail.com)