SETU – Kota Tangsel ditunjuk sebagai perwakilan Indonesia oleh World Health Organization (WHO), dalam penanganan flu burung. Maka itu sejumlah cara dilakukan apabila terjadi endemi penyakit ini. Salah satunya adalah dengan mengadakan simulasi menghadapi wabah flu burung. Dalam simulasi tersebut digambarkan kejadian seorang warga mengalami ciri-ciri terjangkit virus H5N1 tersebut.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel Suhara Manulang mengatakan, dalam simulasi yang didokumentasikan melalui video dokumenter diterangkan penanganan wabah yang dilakukan walikota, gubernur sampai presiden. Selain itu, digambarkan situasi Kota Tangsel yang digambarkan dalam keadaan siaga wabah flu burung.
”Kita akan gambarkan jelas. Jadi pengambilan gambarnya nanti dimulai dari Walikota menyatakan bahwa Tangsel dalam keadaan siaga. Kemudian nanti juga ada pengambilan gambar dari Gubernur Banten dan Presiden,” kata Suhara ketika ditemui di kantornya.
Suhara menambahkan adegan demi adegan digambarkan sesuai dengan keseharian masyarakat. Sehingga masyarakat akan mudah mencerna serta menafsir video yang akan dirilis tanggal 19 September itu.
Sementara itu Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular (PPM) Dinkes Kota Tangsel Alwan AT mengatakan, video ini akan ditampilkan di Puspiptek.
”Kita ditunjuk oleh WHO untuk membuat simulasi ini. Yang nanti akan ditampilkan di depan perwakilan 200 negara yang akan datang ke Tangsel,” kata dia ketika ditemui di tempat pengambilan gambar simulasi, Kompleks Puspiptek, Setu.
Dia menambahkan, ada lima tempat yang akna ditampilkan dalam simulasi kali ini. Seperti Pasar Serpong, puskesmas, rumah sakit umum, rumah warga serta Puspiptek. ”Tempat-tempat tersebut dianggap penting dalam proses pengambilan gambar ini,” kata Alwan.
Dia menjelaskan sedikit tentang kasus yang akan didokumentasi. Menurutnya, ada kasus flu burung terjadi di Kota Tangsel. Terutama di instansi kritis seperti Badan Tenaga Atom Nasional (Batan). Nanti ada banyak elemen yang diturunkan dalam mengamankan wabah ini. Seperti nubika, pemerintah sampai pihak keamanan seperti TNI dan Polisi.
”Tangsel dipilih sebagai wakil simulasi karena beberapa waktu lalu memiliki riwayat dalam masalah flu burung. Kemudian memiliki wilayah intansi kritis itu tadi,” ujarnya.
Pada puncak pertemuan nanti, Puspiptek akan dibuat miniatur pusat bencana. Jadi di sana ada posko versi mini. Di lapangan-lapangan yang ada di Puspiptek itu akan kita tampilkan bagaiman tenda yang digunakan, olah kesehatan juga. ”Macam-macam pokoknya,” pungkas Alwan. (mg-04/FIRDAUS/RBG)