TANGSEL, RADARBANTEN.CO.ID – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) tidak tinggal diam dalam upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Dengan fokus pada inovasi dan efisiensi, Pemkot Tangsel tengah menggenjot PAD melalui tiga pilar utama: digitalisasi sistem pajak dan retribusi, optimalisasi aset daerah, serta penguatan kinerja BUMD Perseroda Pembangunan Investasi Tangerang Selatan (PITS). Langkah strategis ini diharapkan mampu menciptakan pondasi keuangan yang kokoh demi peningkatan kualitas pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat.
Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, menegaskan komitmen Pemkot untuk terus mengembangkan sistem perpajakan dan retribusi berbasis digital.
“Kami terus berinovasi untuk memberikan kemudahan layanan dan mendorong optimalisasi penerimaan daerah dari sektor pajak dan retribusi,” ujar Benyamin saat menanggapi pandangan Fraksi PKS DPRD Tangsel dalam rapat paripurna, Kamis (26/6).
Digitalisasi ini tidak hanya mempermudah wajib pajak, tetapi juga meningkatkan efektivitas pemungutan, meminimalkan potensi kebocoran, dan mempercepat aliran pendapatan ke kas daerah.
Selain digitalisasi, Pemkot Tangsel juga serius menggarap potensi aset daerah. Proses inventarisasi dan penilaian ulang terhadap seluruh aset tengah dikebut. Aset-aset yang memiliki potensi komersial akan dimanfaatkan secara optimal, baik melalui skema Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) maupun melalui properti investasi.
“Beberapa aset akan dikembangkan agar bisa langsung memberikan kontribusi terhadap PAD,” tambah Benyamin.
Ini menunjukkan bahwa Pemkot tidak hanya menunggu pendapatan dari sektor tradisional, tetapi juga aktif menciptakan ‘sumber cuan’ baru dari aset yang dimiliki.
Tak ketinggalan, Perseroda PITS, sebagai BUMD milik daerah, juga mendapat perhatian khusus. Evaluasi menyeluruh terhadap aspek manajerial dan bisnis telah dilakukan, diikuti dengan reformasi tata kelola dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
“Kita dorong Perseroda PITS agar beroperasi secara profesional, transparan, dan berorientasi bisnis sehat,” tegas Benyamin.
Dengan rencana bisnis yang difokuskan pada profitabilitas dan kontribusi nyata terhadap PAD, PITS diharapkan mampu menjadi motor penggerak ekonomi daerah dan bukan hanya sekadar entitas bisnis tanpa arah.
Ketiga langkah strategis ini, menurut Benyamin, adalah prioritas utama Pemkot Tangsel dalam pengelolaan keuangan daerah. Dengan PAD yang optimal, Pemkot berkeyakinan dapat mewujudkan peningkatan kualitas pelayanan publik yang lebih baik dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat Tangsel. Ini adalah langkah maju Tangsel menuju kemandirian finansial dan pembangunan yang berkelanjutan.
Editor: Aas Arbi











