SERANG – Duta Besar (Dubes) Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al-Shuaibi mengunjungi Kampus II Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten, di Curug, Kota Serang, Kamis (14/12). Kunjungan tersebut atas undangan UIN Banten.
Hadir menyambut dan berdialog, Rektor UIN Banten Prof Dr Fauzul Iman, Wakil Rektor I Prof Ilzamudin Ma’mur, Wakil Rektor II Prof Encep Syarifudin, Wakil Rektor III Dr Wawan Wahyudin, Kepala Biro Administrasi Umum dan Akademik Mamat Rahmatullah, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Subhan, serta sejumlah dosen dan mahasiswa.
Osama mengucapkan terima kasih atas undangan dialog publik dalam rangka Dies Natalis ke-55 UIN Banten. “Saya merasa bangga ditunjuk oleh Raja Salman sebagai duta besar Indonesia, di mana Indonesia jumlah penduduknya besar dan mayoritas muslim, dan dikenal dengan moderasinya,” kata Osama.
Pada kesempatan itu, Osama memuji Indonesia. Letak geografis Indonesia sangat besar dan hidup berbagai agama yang rukun dan berdampingan. Ia juga menyinggung dan berbicara masalah moderasi di Indonesia dan di Arab Saudi.
“Moderasi merupakan keniscayaan yang mendorong manusia menerapkan prinsip prinsip keadilan, kemajuan, di bawah panji Islam. Umat Islam memiliki kelebihan dalam moderasi yang tidak dimiliki umat umat lain,” ungkapnya. Contohnya, lanjut dia, tidak membeda-bedakan masalah warna kulit dalam tatanan kehidupan.
Rektor UIN Banten Fauzul Iman mengatakan kunjungan Dubes Arab Saudi untuk Indonesia semata-mata tradisi kampus untuk mengundang siapa pun, termasuk pakar dan orang-orang yang memiliki posisi yang terbaik di kalangan instansi.
“Apalagi Dubes kaitannya dengan banyak pengembangan yang dilakukan kampus ini. Seperti pengembangan Bahasa Arab,” kata dia di Kampus II UIN Banten, Curug, Kota Serang, Kamis (14/12).
“Di kedutaaan kita memberikan permohonan-permohonan bagaimana pusat bahasa bisa disediakan di kampus. Dari dubes ke dubes sudah kami sampaikan, sampai sekarang belum berhasil, tapi sabar,” tambahnya.
Diundangnya Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia pun, demi menjaga dan menjalin silaturahmi secara kontinu, terlebih antara Indonesia dengan Arab Saudi, sama-sama negara dengan penduduk umat muslim terbesar. Membangun ukhuwah islamiah dengan sama-sama melakukan pembangunan ekonomi, sosial, politik dan budaya. “Agar Islam bisa menempatkan posisi terkuat di tengah kecamuk dunia yang semakin ricuh ini,” pungkasnya. (Anton Sutompul/antonsutompul1504@gmail.com)