PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Gunung Karang, sebuah destinasi dengan potensi luar biasa, kini menawarkan pengalaman ekotrip yang menarik, salah satunya wisata kopi di Citaman Lawang Taji, Gunung Karang. Lokasi ini terletak di Kampung Sanim, Kelurahan Juhut, Kecamatan Karang Tanjung, Kabupaten Pandeglang.
Petani kopi di Lawang Taji Gunung Karang, Kang Maman mengungkapkan potensi lahan pertanian kopi unggulan di daerah tersebut sebagai fokus penelitian dan ekowisata bagi mahasiswa di Banten. Menurutnya, kegiatan ekotrip yang digagas akan memberikan pemahaman yang lebih dalam terkait sejarah dan potensi kopi di wilayah Gunung Karang.
“Kami mengundang komunitas mahasiswa untuk bergabung dalam kegiatan ekotrip ini, guna menggali potensi agrowisata serta meneliti varietas kopi unggulan di daerah kami,” ungkap Kang Maman, 5 Mei 2024.
Dikatakannya, tentunya dengan pemahaman yang diberikan terkait sejarah kopi masyarakat atau mahasiswa yang berkunjung bisa mengetahui jenis kopi apa saja yang berada di Lawang Taji Gunung Karang tersebut.
“Mahasiswa ini meneliti ekosistem pohon maupun tumbuhan apa saja dan binatang apa saja yang ada di Lawang Taji ini,” katanya.
Kata Maman, ia memberikan edukasi tentang berbagai varietas kopi unggulan yang tumbuh di lahan pertanian tersebut.
“Kita kasih edukasi 5 macam variates kopi, kita berikan pemahaman mengenai sejarah perjalanan kopi di sini,” ujarnya.
Ia menjelaskan, mahasiswa yang melakukan penelitian dapat langsung melihat berbagai jenis kopi yang sudah disusun di demplot perkebunan kopi tersebut.
“Jadi Kang Maman juga mengajak mereka ke Demplot untuk memberikan edukasi tentang berbagai varietas kopi, termasuk liberika dan kopi robusta, yang semuanya tersedia di Demplot. Setelah itu, kami membawa mereka ke rumah pasca panen untuk memberikan pemahaman tentang proses pengolahan biji kopi yang baik, dari awal hingga menjadi kopi yang siap disajikan,” jelasnya.
Ia menyampaikan, para mahasiswa yang berkunjung melakukan penelitian terhadap berbagai kandungan dari berbagai jenis kopi yang ada di lokasi tersebut.
Ia berharap kepada pemerintah daerah setempat mulai mau membuka mata, melihat infrastruktur jalan yang kurang memadai tersebut.
“Harapan kami pemerintah daerah dapat memberikan dukungan dalam peningkatan infrastruktur jalan, terutama yang berkaitan dengan jalan produksi usaha tani,” tandasnya.
Reporter: Moch Madani Prasetia
Editor : Aas Arbi