SERANG – Kasus difteri di Banten terus bertambah. Hingga Minggu (17/12), Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten mencatat difteri menembus 108 kasus dengan sembilan orang meninggal tersebar di delapan kabupaten kota.
Kepala Seksi Surveilans Imunisasi dan Krisis Kesehatan Dinkes Banten drg Rostina mengatakan, setiap hari kasus difteri bertambah. Kata dia, terus melakukan penjangkauan vaksinasi difteri terhadap warga usia satu hingga 19 tahun.
Hingga kini, penjangkauan outbreak respons immunization (ORI) atau vaksinasi ulang difteri yang dimulai sejak 11 Desember lalu mencapai 583.281 atau 18.41 persen dari total vaksin yang disediakan. “Pemberian vaksin terus berjalan di pusat kesehatan masyarakat (PKM). Capaian se-Banten paling banyak di antara DKI Jakarta dan Jawa Barat,” katanya.
Ia memerinci jangkauan vaksinasi difteri berdasarkan laporan dari kabupaten kota yang menyelenggarakan vaksinasi difteri, yaitu Kabupaten Tangerang 338.182 (28,37%), Kabupaten Serang 58.025 (11,03%), Kota Tangerang 116.013 (18,76%), Kota Serang 21.280 (8,93%), dan Kota Tangsel 48.722 (10,18%). “Vaksinasi ini akan terus berjalan. Ya, bertahap dilakukannya,” jelasnya.
Perempuan yang akrab disapa Una berharap, masyarakat agar mendatangi PKM terdekat untuk melakukan imunisasi sehingga kasus wabah difteri tidak mengalami penambahan. Ia mengatakan, virus difteri mudah menular. “Salah satu langkahnya segera melakukan imunisasi. Kami berharap masyarakat mengantarkan anak-anaknya,” katanya.
Selain itu, pihaknya meminta rumah sakit (RS) khususnya milik pemerintah daerah memberikan tindakan terhadap balita atau orang dewasa yang diduga terjangkit difteri. “Kami tidak mau ada kasus penolakan terhadap pasien. Jangan sampai pasien (kasus difteri-red) telantar,” katanya.
Sebelumnya, Gubernur Wahidin Halim mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri tingkat Banten. “Sudah dinyatakan KLB dari Jumat kemarin. Sudah ada ORI ada vaksinasi. Sudah (SK KLB) sudah dikeluarkan makanya ada ORI karena ada KLB,” katanya kepada wartawan di Pendopo Gubernur Banten, KP3B, Kota Serang, Kamis (14/12).
Mantan walikota Tangerang dua kali itu mengatakan, dana tak terduga sudah bisa digunakan untuk mengatasi difteri. “Ada dana tak terduga, sudah siap,” katanya. (Fauzan D/RBG)