SERANG – Revitalisasi kawasan Banten Lama kembali mundur dari jadwal awal yang ditentukan pada Maret. Kemungkinan tahapan penataan kawasan yang menjadi cagar budaya itu baru dimulai pada April mendatang.
Kemarin (26/3), Ketua Tim Teknis Penataan Kawasan Banten Lama yang notabene Wakil Gubernur Andika Hazrumy kembali memanggil Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Banten Yanuar. Pemanggilan itu untuk membahas teknis persiapan penataan awal Banten Lama. “Intinya sebentar lagi, kita April ini akan ada persiapan relokasi PKL (pedagang kaki lima),” kata Yanuar kepada Radar Banten seusai pertemuan.
Sembari berjalan menuju mobil dinasnya, Yanuar tidak menjelaskan detail hasil rapat tersebut. Namun, kata dia, dikarenakan akan ada relokasi PKL maka dibutuhkan rekayasa lalu lintas. “Habis itu (relokasi PKL-red) kan perlu ada rekayasa lalu lintas agar tidak ada kemacetan agar PKL tidak balik lagi,” katanya sembari menunjuk pegawai Dinas Perhubungan Pemprov Banten yang berjalan meninggalkan kantor wakil gubernur Banten.
Selain itu, penataan PKL juga membutuhkan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) guna merapikan Terminal Sukadiri yang berada di kawasan Banten Lama. Termasuk, koordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Banten untuk persiapan kios-kios PKL. “Ya, harus laporan lah ke pimpinan. April harus jalan, kita sudah persiapkan pasar pagar,” kata Yanuar.
Yanuar mengaku, menginginkan penataan Banten Lama dimulai pada Maret ini sesuai dengan target yang diberikan Gubernur Banten Wahidin Halim. Namun, dikarenakan lelang belum selesai maka pengerjaannya belum bisa dimulai alias molor. “Harusnya ya 19 Maret sudah ditetapkan pemenang. Malah kalau saya inginnya di awal,” katanya.
Lelang yang dilakukan Dinas Perkim berkaitan dengan penataan kawasan inti pada plaza sekitar Masjid Agung Banten Lama. Yanuar menampik keterlambatan lelang itu karena kesalahan pihak organisasi perangkat daerah (OPD) yang dipimpinnya. “Itu (lambatnya lelang-red) bukan di saya, di ULP,” jelasnya.
Meski ada keterlambatan tersebut, ia optimistis akhir Maret ini revitalisasi yang menjadi tanggung jawab pihaknya bisa mulai dilaksanakan. “Saya pikir akhir Maret atau awal April sudah bisa gerak,” ujarnya.
Lebih lanjut, Yanuar mengungkapkan, baru-baru ini pihaknya melakukan rapat terpadu dengan sejumlah OPD dan Pemkot Serang. Rapat itu secara khusus membahas relokasi PKL. “Kesimpulannya, PKL belum bisa direlokasi ke kios yang telah ada, yaitu di kawasan penunjang wisata (KPW). Di sana belum ada sarana penunjang kayak listrik, tempat sampah, dan jalan lingkungan. Makanya, kita relokasi ke Terminal Sukadiri yang di belakang Banten Lama,” jelasnya.
Menurutnya, sarana penunjang baru akan dibangun pada Agustus oleh Pemkot Serang. “Itu (terlalu) lama, padahal kita kan April ini sudah mau jalan,” katanya.
Kepala Biro Administrasi Pembangunan (Adpem) Banten Mahdani membenarkan lelang untuk Banten Lama belum selesai. Namun, sudah ada beberapa lelang yang sudah ditayangkan. Ia menyanggah keterlambatan lelang karena kesalahan pada pihaknya. Menurutnya, hal itu dikarenakan proyek pengadaan belum ada yang dilelang. Ia beralasan, dokumen lelang masih dalam proses pengkajian oleh OPD terkait. “Jadi, dokumen masuk ke kita, kita kembalikan lagi ke OPD untuk dikaji ulang. Karena belum balik hasil kajiannya, enggak bisa lelang,” ujarnya.
Untuk lelang pengerjaan plaza Masjid Agung, menurutnya, masih menunggu proses sanggah. “Mudah-mudahan tanggal 30 Maret sudah keluar. Nanti kerja sebulan di manajemen konstruksinya (MK) baru proses fisik,” katanya.
Kata dia, semuanya terdapat empat paket lelang. Tiga paket pada pekerjaan yang dilakukan Dinas PUPR dan satu yang akan dikerjakan Dinas Perkim. “Untuk PUPR itu tiga jalan dan satu kanal. Kalau dari Perkim itu selasar saja,” kata Mahdani. (Supriyono/RBG)