SERANG-Pegulat masa depan Banten Fauzul Adzim yang turun di dua kelas, yakni kelas 50 kilogram gaya grego romawi putra dan kelas 50 kilogram/gaya bebas putra sukses pada Asian Wrestling Championship 2018 di Thailand, 2-10 April. Hasil itu membuktikan bahwa kualitas Adzim sudah sejajar dengan pegulat senior Banten lainnya yang diharapkan mampu menuai hasil optimal di PON XX Papua 2020.
Dua medali yang mampu dibawa pulang Adzim masing-masing adalah medali perak dan perunggu. Medali perak diraih Adzim di kelas 50 kilogram\gaya grego romawi putra. Adzim harus puas dengan menempati podium kedua usai dikalahkan pegulat tangguh Vietnam di babak final. Sementara, medali perunggu diraih Adzim dari kelas 50 kilogram/gaya bebas putra setelah ia terhenti di babak semifinal atas pegulat Vietnam.
Menanggapi hasil itu, Ketua Pengprov PGSI Banten Hariyanto menjelaskan, meski Adzim hanya mampu membawa pulang medali perak dan perunggu, dirinya tetap memberi apresiasi tinggi. Itu lantaran kualitas atlet yang dihadapi Adzim di masing-masing kelas telah menjalani pemusatan latihan di Rumania, Iran, dan Bulgaria.
“Seperti lawan Adzim di final kelas grego romawi, dia latihan di Rumania selama tiga tahun. Begitu juga lawan Adzim di kelas bebas, mereka menjalani latihan di Iran dan Bulgaria. Jelas kualitas skills sangat berbeda. Ini pelajaran berharga buat kami khususnya Pengprov PGSI Banten karena fokus kami adalah PON XX Papua 2020,” kata Hariyanto kepada Radar Banten, Kamis (12/4).
Hariyanto menambahkan, hasil yang diraih Adzim terbilang fantastis lantaran ini merupakan kali pertama Adzim turun di dua kelas di event yang sama. “Selama ini belum ada seorang pegulat yang turun di dua kelas berbeda di event yang sama. Ini sangat luar biasa dan Adzim sudah membuktikan kalau ia bisa memberi yang terbaik meski turun di dua kelas secara bersamaan. Dua medali yang dibawa pulang membuktikan kalau kualitas Adzim masih yang terbaik di dua kelas tersebut di kancah gulat Indonesia,” tegasnya.
Sementara itu, Adzim mengakui kualitas lawan yang dihadapinya di setiap kelas sangat bagus. “Mainnya cepat dan tepat. Memang berbeda sekali kualitas dengan atlet kita. Tapi, banyak ilmu yang bisa saya petik dari event ini,” ucapnya singkat. (dre/ibm/dwi/RBG)