Meski sudah dikarunia dua anak, Jono (41) dan Mini (38), keduanya nama samaran, tidak malu terang-terangan memiliki selingkuhan. Hebatnya, tidak pernah ada pertengkaran. Ini kok rumah tangga kayak main-main, ya! Dibilang suami istri, tapi punya kekasih sendiri-sendiri. Dibilang bukan suami istri juga mereka tinggal satu rumah. Duh, pokoknya aneh bin ajaib.
“Ya memang begini Kang. Memang sih awalnya saya duluan yang mulai. Tapi, dia enggak marah, ya sudah deh dilanjutkan,” kata Jono kepada Radar Banten. Hah, masa sih enggak marah?
“Enggak, dia cuma diam doang. Enggak ngomong satu minggu. Tahu-tahu, dia bilang kalau dia juga punya selingkuhan. Ya sudah deh, kita saling ngertiin!” Katanya. Astaga, cewek diam itu mungkin tandanya marah, Kang. Cuma enggak dikasih tahu saja.
“Wah, saya enggak tahu. Ya sudahlah, nasi sudah jadi bubur!” ungkapnya.
Rasa saling menghargai atas pasangan masing-masing timbul ketika tanggal muda tiba. Keduanya yang sama-sama bekerja tidak lupa memberi nafkah kepada anak tercinta serta keperluan rumah tangga. Namun ketika malam tiba, mereka malah keluyuran dengan kekasih masing-masing. Dengan sikap dingin dan seolah sudah terbiasa dengan kesibukan masing-masing, Jono dan Mini santai saja menjalani hari-hari layaknya suami-istri.
“Ya kita berdua sudah tahu waktu masing-masing, kalau lagi di luar ya sama pasangan, tapi kalau lagi di rumah sih biasa saja. Saat mau begituan mah, ya tinggal minta,” ungkap Jono. Buset, hebat juga ya!
Jono sebenarnya menyadari, apa yang dilakukan bersama sang istri memang tidak baik untuk masa depan hubungan mereka, terlebih melihat pertumbuhan anak tercinta yang beranjak remaja, tentu bisa memberi dampak buruk bagi perkembangannya. Meski sempat ada niat di hati untuk mengakhiri, tetapi Jono dan Mini tampaknya masih nyaman dengan sandiwara mereka saat ini.
“Ya, selagi dia enggak berbuat macam-macam dan saya juga masih bisa mengontrol emosi, kita sih baik-baik saja, Kang,” kata Jono. Ya terserah Kang Jono sajalah.
Jono sebenarnya lelaki baik. Terlahir dari keluarga berada, membuatnya tidak begitu pusing memikirkan ekonomi keluarga. Terlebih pekerjaannya sebagai salah satu pengusaha kaya, kalau untuk makan sehari-hari mah pasti tidak akan kesulitan. Rumah mewah lengkap dengan kendaraan pribadi, menjadi daya tarik sendiri para wanita datang menghampiri. Pokoknya, Jono memang playboy kelas kakap. Hehe.
Seperti diceritakan Jono, semenjak ia dan istri mulai menyepakati perselingkuhan itu, banyak wanita silih berganti menemani malam-malam indah bersama. Ya kalau sekadar untuk teman makan, menonton, dan senang-sanang saja sih, Jono tidak akan kesulitan mencari perempuan yang diinginkan. Wajar saja, sudah kaya, ganteng pula. Eits, itu berdasarkan pengakuan Jono loh, ya!
Bertemu dengan Mini semasa kuliah, mereka menjalin hubungan yang terbilang aneh. Meski berteman sedari semester tiga, jika bertemu keduanya akan saling ledek-meledek. Seolah Jono adalah musuh bebuyutan Mini, begitu pun sebaliknya. Di akhir masa perkuliahan, mereka menjalani penelitian skripsi dengan tema yang sama sehingga membuat keduanya menjadi sering bertemu.
Berawal dari peristiwa itulah kemudian tumbuh benih-benih cinta. Ketika hari wisuda tiba, Jono memberanikan diri mengatakan cinta kepada Mini. Tak disangka, wanita berkulit putih itu pun menerima. Mereka jadian dan saling melengkapi satu sama lain.
Tiga bulan menjalin hubungan, Jono mantap menetapkan hati untuk melamar Mini. Seminggu kemudian, mereka pun menuju jenjang pernikahan. Mengikat janji sehidup semati, membangun bahtera rumah tangga dengan segala fasilitas dari orangtua.
Di awal pernikahan, Jono menjalani tanggung jawabnya sebagai suami, menyayangi Mini dan memberikan nafkah lahir dan batin. Mereka menjadi suami-istri yang serasi, menjaga perasaan satu sama lain. Dengan keharmonisan di antara keduanya, membuat orangtua mereka bahagia. Terlebih dengan kemampuan Jono yang langsung membeli rumah, wah, pokoknya Jono dan Mini diselimuti kebahagiaan.
Hingga satu tahun berjalanberumah tangga, mereka dikaruniai anak pertama, membuat Jono semakin cinta. Di tiga tahun usia pernikahan, lahir lagi anak kedua, membuat hubungan mereka semakin mesra. Wuah, produktif juga yah Kang Jono. Baru saja beberapa tahun, sudah punya anak dua.
“Iyalah, kan sewaktu muda rajin olahraga, jadi pasti kualitas tenaga saya juga bagus!” akunya.
Lima tahun kemudian, entah karena bosan atau sekadar cari pelarian, Jono mulai main gila, berselingkuh dengan seorang wanita yang baru saja dikenalnya. Nahas, baru saja beberapa minggu pendekatan, sang istri sudah memergoki duluan. Dengan nada datar Mini menanyakan tentang chating-an mesra sang suami. Jono pun mengakuinya, mereka saling diam beberapa minggu. Hingga akhirnya Mini pun melakukan hal yang sama. Oalah.
Meski sering ganti-ganti pasangan di luar rumah, tapi mereka berdua selalu memegang prinsip sendiri, kalau untuk urusan hati, tetaplah hanya ada Jono di hati Mini dan Mini di hati Jono. Begitu kesepakatan yang mereka percayai. Tapi kan yang namanya setan mah kadang enggak bisa dicegah Kang?
“Ya memang sih, saya juga sebenarnya merasa berdosa sama istri. Habis mau bagaimana lagi, masa saya duluan yang harus minta maaf?” kata Jono.
Hingga suatu hari, sang istri jatuh sakit. Dibawanya Mini ke klinik terdekat, tapi tampaknya Tuhan memberi cobaan bagi rumah tangga keduanya. Sang dokter mengabarkan berita buruk, dengan wajah cemas sembari menarik napas, sang dokter di klinik mengaku tak sanggup menangani penyakit Mini. Aih-aih, memang sakit apa sih, Kang?
“Ada lah, penyakit turunan gitu. Waktu itu sempat takut juga sih saya kehilangan dia,” ungkapnya.
Sampai sang istri dirawat selama berbulan-bulan dan mengeluarkan banyak biaya, Jono pun kemudian mengakhiri perselingkuhannya dan berbicara baik-baik kepada Mini. Ia mengakui kesalahan yang telah melukai hati istri. Mini pun meminta maaf, mereka saling memaafkan satu sama lain. Rumah tangga mereka pun kembali harmonis tanpa ada perselingkuhan. (daru-zetizen/zee/ira/RBG)