MERAK – Pada H-3 Idul Fitri, lebih dari 175 ribu orang tercatat menyeberang dari Pulau Jawa ke Pulau Sumatera melalui Pelabuhan Merak. Puncaknya terjadi pada Selasa (12/6) malam hingga Rabu (13/6) dini hari.
Berdasarkan data yang dihimpun dari PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, secara rinci, jumlah orang yang menyeberang melalui Pelabuhan Merak ke Pulau Sumatera dari Selasa pukul 08.00 hingga Rabu pukul 08.00 sebanyak 175.803 orang, yang terdiri dari pejalan kaki sebanyak 32.763 orang dan diatas kendaraan sebanyak 143.040 orang.
Sedangkan kendaraan, total yang menyeberang sebanyak 42.058 dengan rincian roda dua sebanyak 25.697 unit, roda empat 15.317 unit, bus 640 unit, dan truk 404 unit. “H-3 memang puncaknya,” ujar Kepala Balai Pengelolaan Transportasi Darat (BPTD) Wilayah Kerja VIII Banten Johny Siagian, Rabu (13/6) dini hari.
Dijelaskan Johny, volume kendaraan meningkat sangat cepat. Secara bersamaan gelombang pemudik menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat atau lebih terjadi mulai pukul 23.00. Khusus kendaraan roda dua, kurang dari satu jam jumlahnya sudah mencapai seribu unit yang masuk ke Dermaga VI.
Untuk mengatur alur lalu lintas pemudik menggunakan sepeda motor, BPTD, PT ASDP Indonesia Ferry membagi para pemudik ke lima kanal, satu kanal bisa memuat ratusan sepeda motor.
Secara bergantian, kanal akan dibuka untuk mendistribusikan pemudik ke kapal. Kendati Dermaga VI menjadi dermaga prioritas untuk pemudik menggunakan sepeda motor, dalam kondisi tertentu pemudik didistribusikan ke dermaga lain.
Agar lalu lintas pemudik lancar, 25 kapal besar pun dioperasikan. Kapal berkapastias diatas 8 ribu GT tersebut bisa menampung 2 ribu kendaraan roda dua dan sekitar 400 kendaraan roda empat. Selain kapal besar, kapal berukuran sedang pun dioperasikan di Dermaga IV.
Dijelaskan Johny, H-3 menjadi puncak arus mudik karena banyak perusahaan swasta yang baru memberikan waktu libur pada hari itu, sehingga malam harinya, para karyawan atau buruh baru bisa melakukan perjalanan mudik. “Informasi saja, yang dari Nikomas sekitar 8 ribuan, belum dari pabrik lain,” kata Johny.
Kapolda Banten Brigjen Pol Listyo Sigit Prabowo setelah meninjau arus mudik di sepanjang jalur menuju dan di dalam Pelabuhan Merak menjelaskan, berdasarkan hasil pantauan kepadatan kendaraan terjadi di jalan tol Tangerang-Merak, jalur arteri, dan di kantung parkir yang ada di Pelabuhan Merak.
Kendati seperti itu, menurut Listyo, kepadatan masih bisa ditangani, kemudian berdasarkan keterangan sejumlah pemudik tahun ini waktu menunggu mereka di dalam pelabuhan jauh lebih singkat dibandingkan tahun sebelumnya. “Kita coba mengatur, sehingga tidak terjadi penumpukan terlalu panjang,” ujar Listyo.
Disinggung kendaraan di tol, menurut Listyo, antrean sudah mencapai KM 94, karena itu sebagian kendaraan dialihkan ke jalur arteri melalui pintu tol Cilegon Barat. “Penyebab panjangnya antrean karena volume kendaraan yang banyak kalau sistem tiketing sudah elektronik,” kata Listyo.
Kemudian terjadinya antrean kendaraan di jalur arteri karena terjadi perlambatan yang diakibatkan dari masih adanya kendaraan yang melaju dari Merak menuju Kota Cilegon. “Karena pengaturannya seperti itu,” ujarnya.
Listyo berharap di sisa waktu mudik masyarakat mau melakukan perjalanan di siang hari agar mengurangi penumpukan kendaraan. Terkait kekhawatiran aksi begal atau kejahatan, menurutnya, Kapolri telah mengintruksikan untuk mengawal ketat dan menindak tegas pelaku itu. “Jadi masyarakat jangan hawatir,” ujarnya. (Bayu)