CILEGON – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cilegon membuka trayek baru dari Terminal Seruni hingga Kecamatan Ciwandan melalui jalur Jalan Lingkar Selatan (JLS). Uji coba trayek baru itu akan dimulai pada tahun 2019.
Kepala Dishub Kota Cilegon Andi Affandi menjelaskan, sebelum uji coba trayek baru itu dimulai, Dishub Kota Cilegon membangun empat selter di sepanjang jalur tersebut dan memesan dua bus tiga perempat.
Keempat selter itu dibangun di Terminal Seruni, jalur Pondok Cilegon Indah (PCI), dan akhir jalur JLS di Kecamatan Ciwandan. Untuk membangun empat selter itu Dishub menggelontorkan anggaran sekira Rp1,4 miliar. Sedangkan untuk membeli bus, Dishub menggelontorkan anggaran sekira Rp1,3 miliar.
“Akhir Desember pemesanan bus ditarget selesai, selter juga sama,” ujar Andi kepada Radar Banten, di ruang kerjanya, Senin (10/12).
Kata Andi, trayek baru itu dibuat atas beberapa hal pertimbangan. Menurutnya, pembukaan trayek baru itu untuk meramaikan jalur tersebut dan mendorong pembangunan ekonomi di sepanjang jalur yang melewati tiga kecamatan di Kota Cilegon tersebut.
Kemudian, pembukaan trayek baru itu pun untuk menyikapi kepadatan kendaraan di jalur protokol serta bertambahnya titik kemacetan di Kota Cilegon. “Saat ini masyarakat yang akan ke daerah Anyar yang menggunakan transportasi massal dan angkutan umum masih memutar lewat jalur protokol, dengan kita buka nanti akan terbagi sehingga bisa mengurangi kepadatan di jalur protokol,” papar Andi.
Untuk mengurai kepadatan kendaraan di jalur protokol, Dishub Kota Cilegon pun akan mengkaji ulang trayek transportasi umum di Kota Cilegon. Kajian itu dilakukan supaya trayek transportasi umum bisa menyentuh pada layanan publik, misalnya jalur sekolah dan pasar. “Sekarang kan infrastruktur jalan kita sudah bagus, tinggal bagaimana trayek itu bisa menyentuh pada kepentingan masyarakat dan tidak tertumpu di jalur protokol saja,” ujarnya.
Soal uji coba trayek Terminal Seruni-Ciwandan, Andi mengaku, belum bisa memastikan uji coba itu dilakukan hingga kapan. Menurutnya, uji coba itu disesuaikan dengan kondisi respons masyarakat. Rencananya, tahun 2019 mendatang, sambil uji coba, Dishub akan membangun selter non permanen di sejumlah titik di jalur tersebut.
“Kita ingin mendorong masyarakat beralih, tidak menggunakan kendaraan pribadi, beralih ke transportasi massal, penataan supaya tidak terlalu padat oleh kendaraan pribadi, makanya kita mendorong transportasi massal dan angkutan umum,” ujar Andi menjelaskan harapan dengan dibukanya trayek baru tersebut.
Sekretaris Komisi II DPRD Kota Cilegon Syarif Ridwan menilai pembukaan trayek baru itu cukup bagus. Menurutnya, pembukaan trayek itu bukan hanya sekadar menyikapi kemacetan saja. “Bukan masalah macet, tapi bagaiamana menyiapkan transportasi publik untuk masyarakat kota Cilegon yang lebih ramah, lebih nyaman, dan lebih murah,” ujar Syarif saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
Pembukaan trayek itu pun, menurutnya, merupakan salah satu dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Cilegon. Awalnya trayek itu akan diisi oleh bus besar, tetapi Dishub menilai bus tiga perempat lebih ideal dan efektif.
“Itu bagus, harusnya jangan di Lingkar Selatan saja, tapi sampai daerah Merak karena dibutuhkan,” papar Syarif. (Bayu M/RBG)