Mukena menjadi perkakas yang penting saat digunakan untuk beribadah. Karena itulah, perlakuan terhadap mukena agar awet menjadi hal penting. Memang apa saja sih yang harus diperhatikan? Yuk simak.
Gantung
Menggunakan mukena lima kali sehari atau lebih akan membuatnya cepat kusam. Apalagi jika digunakan saat air wudu masih belum kering dari wajah. Bisa-bisa jamur akan cepat tumbuh dan membuat mukenamu bau apek. Oleh sebab itu, simpanlah mukena yang rutin kamu gunakan dengan cara menggantungnya. Menggantung mukena akan membuat mukena lebih cepat kering dan terpapar udara segar, sehingga akan menghindari risiko timbulnya bau apek.
Cuci Manual
Mencuci mukena dengan mesin cuci memanglah mudah dan praktis, tapi sangat berisiko merusak warna serta serat kain dari bahan mukena kesayangan. Sebaiknya, cucilah mukena dengan tangan. Perhatikan jenis bahan dan warna dari mukena. Hati-hati dengan bagian-bagian seperti brukat dan jaitan kecil agar tidak mudah rusak. Selain itu, mencuci dengan tangan juga menghindari karet mukena pada rok dan jilbabnya mengendur dengan cepat. Jika terdapat noda membandel, sikatlah perlahan agar serat kain tidak rusak.
Pisahkan dari Pakaian Lain
Seringkali kebanyakan orang mencuci pakaian sekaligus dimasukan kedalam mesin cuci, termasuk mukena. Sayangnya cara ini salah karena selain bisa membuat warna mukena berubah juga bisa merusak mukena karena anda mencucinya dengan menggunakan mesin cuci.
Direndam Saja
Jika terbiasa mencuci mukena bordir dengan cara dikucek-kucek maupun disikat mulai sekarang hentikan karena mukena bordir hanya cukup direndam dengan deterjen. Kemudian diamkan biarkan deterjen yang mencuci dan membasmi kotoran di mukena tersebut.
Hindari Pemutih
Walaupun mukena terdapat noda-noda lebih baik gunakan deterjen atau sabun lembut. Bisa juga menggunakan sabun mandi atau sampo. Hindari menggunakan pemutih pakaian karena justru bisa membuat warna mukena cepat memudar.
Tidak Perlu Diperas
Menggunakan air hangat saat mencuci bertujuan untuk menjaga serat bahan mukena tetap halus dan
lembut saat dipakai. Selain itu juga lebih baik memeras ringan mukena. Tapi jika mukena tersebut menggunakan aksesoris payet lebih baik langsung dijemur tidak perlu diperas.
Menjemur
Untuk mempertahankan warna mukena bordir atau mukena jenis lainnya tetap cemerlang lebih baik tidak menjemur di bawah sinar matahari langsung. Setelah dicuci, pastikan menjauhkan mukena dari paparan matahari dan panas setrika berlebih. Jemurlah mukenamu di tempat sejuk. Paparan sinar matahari berlebih dapat melunturkan warna mukena.
Menyetrika
Saat ingin menyetrika mukena kesayangan, gunakan suhu yang rendah. Selain itu lapisi di atas mukena kesayangan anda dengan kain berbahan katun yang tipis. Cara ini bertujuan untuk mencegah mukena rusak akibat suhu panas dari alat setrika. Selain itu, saat menyetrika, perhatikan pengaturan panas yangdigunakan. Panas berlebih saat menyetrika dapat membuat serat kain pada mukena semakin tipis dan membuatnya mudah robek.
Simpan Secara Benar
Setelah dicuci dan disetrika, mukena dapat dismpan dengan cara menggantung atau melipat dengan rapi. Jika bermaksud menggunakannya secara rutin, menggantung akan menjadi cara yang sangat baik. Namun, jika ingin menggunakan mukena kesayangan untuk hari spesial, lipatlah dengan baik agar tidak kusut. Pastikan tempat menyimpan mukena tidak lembap dan bebas serangga. Untuk penyimpanan, bisa memasukan mukena ke dalam plastik khusus pakaian dan tambahkan serbuk pengering atau pengawet yang dijual di toko-toko.
Jamur
Salah satu tips mencuci dan merawat mukena agar tidak cepat berjamur adalah dengan menghindari menunda mencuci mukena yang sudah dalam kondisi basah. Mukena yang lembap bisa memicu pertumbuhan jamur sehingga jika memang ingin dicuci segeralah mencuci mukena tersebut, atau jika tidak ingin segera mencucinya rendamlah mukena tersebut terlebih dahulu dan pastikan semua bagian mukena sudah tercelup semua. Setelah dicuci bersih, mukena dalam kondisi yang lembap segeralah dijemur jangan menunggu nanti-nanti. Hal itu dikarenakan mukena yang tidak segera dijemur kondisinya lembap dan bisa menyebabkan pertumbuhan jamur. (Hilal Ahmad)