SERANG – Nyawa Kaherul Falah (30) tidak tertolong. Karyawan PT Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP) itu tewas setelah terjepit drum rollers atau mesin penggulung kertas, Minggu (3/2).
Kecelakaan kerja terjadi sekira pukul 15.00 WIB. Sebelumnya, lelaki asal Kompleks Pemda, Kelurahan Sumurpecung, Kota Serang, itu tengah bersiap pulang usai bekerja di perusahaan yang beralamat di Jalan Raya Serang-Jakarta, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang.
Saat berada di lantai dua gedung I PM PT IKPP, pisau kater milik korban terjatuh di dekat mesin penggulung kertas. Lengan kiri korban berusaha menjangkau pisau karter. Apes, lengan korban menyentuh mesin yang masih beroperasi. Lengan kiri korban langsung tertarik ke dalam putaran mesin.
Saat bersamaan, Soleh dan Dede yang berada di lokasi berusaha menolong korban. Beberapa menit kemudian, dua rekan kerja korban itu berhasil mengeluarkan lengan korban dari jepitan mesin. “Korban langsung dilarikan ke Klinik IKPP untuk mendapatkan perawatan,” kata Kapolres Serang Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Indra Gunawan saat dihubungi Radar Banten, Selasa (4/2).
Lantaran luka yang dialami cukup berat, korban dilarikan ke RS Hermina Ciruas. Setelah sempat menerima perawatan medis di instalasi gawat darurat (IGD), nyawa korban tidak tertolong. “Namun, nyawa korban tidak terselamatkan. Kalau tidak salah, sekira jam 16.10 WIB korban meninggal dunia,” kata Indra.
Polisi yang menerima informasi laka kerja itu mendatangi lokasi kejadian. Beberapa saksi di lokasi telah dimintai keterangan. Mesin penggulung kertas telah dipasangi garis polisi.
“Masih kita lakukan penyelidikan. Sudah kita periksa saksi-saksinya, nanti di-update perkembangannya, ya,” kata Indra.
Indra mengingatkan agar pekerja dan perusahaan harus lebih hati-hati dan melengkapi diri dengan alat pelindung kerja. “Ini warning, harus ditaati dan dijadikan pelajaran. Tidak boleh terjadi di tempat lain,” tegas Indra.
Hubungan Masyarakat (Humas) PT IKPP Arif Mahdali mengaku belum mengetahui pasti kronologi laka kerja yang dialami korban. “Saya belum tahu kronologi pastinya. Nanti ya, saya sedang rapat dulu membicarakan kecelakaan,” kata Arif dihubungi Radar Banten, Senin (4/2).
Namun, Arif tidak dapat dihubungi kembali. Hingga tadi malam, Arif tidak merespons panggilan dan pesan singkat yang dikirimkan Radar Banten. (Adi M/Haidaroh/Merwanda)









