Kehidupan rumah tangga Odah (32) dan Oded (32), keduanya nama samaran, cukup menggelikan. Mereka nyaris pisah ranjang gara-gara suami hobi kentut. Sampai akhirnya hati Odah luluh lantak juga dan menerima kekurangan Oded yang berjiwa penyabar dan setia. Ow so sweet.
Di Kecamatan Pabuaran di kediamanya Odah bercerita tentang kisah rumah tangganya yang cukup menggelitik. Odah tak pernah menyangka kehidupan rumah tangganya diwarnai hal yang cukup menjijikan bagi sebagian besar kalangan perempuan. Bagaimana tidak, hampir setiap malam Odah selalu mendengar dentuman suara kentut suami yang menggema menemani tidurnya. Entah karena penyakit atau faktor keturunan, Oded tak pernah lepas dari rasa dahaganya membuang gas beracun yang keluar di pantat.
Diceritakan Odah, pertemuannya dengan Oded bermula saat keduanya makan di sebuah kios bakso. Saat itu Oded dengan tatapan genitnya tak henti memandangi paras Odah yang manis manja. Oded berepawarakan tinggi, gagah dengan rambut klimis, serta berkumis tipis, membuat Odah kesemsem. Tak lama, Oded mendekati Odah dan mengajak berkenalan. “Dia nyamperin saya terus basa-basi gitu. Eh ujung-ujungnya minta nomor telepon,” kenangnya. Wah mata keranjang tuh!
Odah menyambut rayuan Oded karena merasa jarang menemui orang yang sejantan itu. Sejak itu, komunikasi mereka semakin intens. Seminggu kemudian, Oded kembali mengajak makan bakso di tempat yang sama yang membuat hubungannya makin lengket. Semasa pacaran, Odah bekerja di sebuah pabrik di Cikande. Lima bulan pendekatan, Oded menyatakan perasaannya yang langsung diterima Odah. Mengawali hubungan, Oded tak pernah absen apel malam Minggu hingga terjalin keakraban dengan orangtua Odah. Oded yang memang supel dan mudah bergaul tak sulit untuk mengambil hati keluarga kekasih. “Mas Oded orangnya sopan dan ramah. Statusnya petani sama seperti ayah saya. Tapi bisa bikin keluarga saya nyaman,” ujarnya.
Hari-hari Odah pun semakin berwarna dengan perlakuan romantis Oded yang sering membawa cokelat dan bunga setiap apel ke rumah. Sikap itu pula yang membuat hati Odah yakin dengan pilihannya. Terbukti, masa pacaran mereka bertahan hingga setahun lebih. Sampai akhirnya, keduanya sepakat menjalin hubungan ke arah lebih serius. Seminggu kemudian, Oded dan Odah akhirnya menikah. Mengawali rumah tangga, Oded diajak tinggal bersama keluarga Odah. Perselisihan keduanya sudah terasa pada malam pertama. Seusai berhubungan intim, Odah merasa ada yang tidak beres dengan suaminya. Sepanjang malam pertama itu dari menjelang tidur sampai pagi, Odah selalu mendengar suara letusan yang menimbulkan bau keluar dari lubang anus suami. “Waktu itu saya kira dia lagi masuk angin, jadi coba anggap biasa aja,” terangnya. Wangi kali ya Mbak.
Keesokan harinya, hal serupa kembali terjadi hingga seminggu ke depan. Situasi itu memaksa Odah menegur Oded soal kebiasaan buruknya. Mendengar pertanyaan Odah, Oded saat itu hanya senyam-senyum dan mengakui hobi joroknya itu. Pengakuan itu tentu saja membuat Odah kesal dan cemberut sepanjang hari. “Ya dia kenapa enggak bilang dari awal (soal kebiasaan kentut-red), kan biar sayanya juga enggak emosi,” kesalnya. Kalau bilang dari awal, Mbaknya juga sudah illfeel duluan kayaknya, batal nikah deh.
Keesokan malamnya, Odah memilih pisah ranjang dan tidur bersama ibunya. Ayahnya sampai mengalah tidur di sofa. Atas situasi itu, Oded mulai tak enak hati karena merasa istri tak menerima kekurangannya. Tiga bulan pernikahan, keduanya sering terlibat perselisihan hingga memaksa Oded sering pulang ke rumah orangtuanya. “Ya masa saya tidur dikentutin mulu, bau dong,” keluhnya. Hisap aja Mbak, lumayan vitamin B tuh ‘Bau’.
Setahun kemudian, lahir anak pertama yang menjadi penyelamat keretakan rumah tangga mereka. Kehadiran sang buah hati membuat keduanya kembali tinggal bersama. Hati Odah mulai luluh ketika Oded rela bangun tiap malam demi membantunya mengganti pokok si jabang bayi. “Dia orangnya lembut, dibangunin juga enggak marah. Padahal, seharian habis kerja di sawah,” pujinya. Nah tuh, ada kekurangan pasti ada kelebihan.
Seiring berjalannya waktu, anaknya terus tumbuh berkembang. Odah akhirnya mencoba menerima kekurangan Oded dan rela tidur seranjang dengannya meski setiap jam mendengar dentuman suara kentut nan bau dari suami. Bahkan, Odah saat ini malah mulai betah dan suka dengan kentut suaminya. “Ya, nyaman-nyaman aja sih,” ucapnya. Kentut rasa cinta nih.
Sampai saat ini, rumah tangga keduanya masih bertahan hingga dikaruniai anak dua dan hidup bahagia. “Enggak apa-apalah doyan kentut, yang penting Kang Oded setia,” tandasnya. Eaaaa. Mengisap kentut sehidup semati nih. (mg06/zai/ags)