SERANG – Pengangguran terbuka di Banten 2018 mencapai 8,52 yang merupakan paling tinggi se-Indonesia. Tak heran, setiap pameran lowongan tenaga kerja atau job fair yang dilaksanakan pemerintah kerap dipadati warga yang ingin melamar.
Kemarin (3/10), Pemprov Banten menggelar job fair yang menyediakan 10.445 lowongan pekerjaan. Sejak pagi, masyarakat sudah mulai mengantre untuk mencoba keberuntungan mereka.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten Alhamidi mengatakan, job fair merupakan salah satu program Pemprov dalam rangka mempertemukan antara pencari kerja dan pengguna tenaga kerja. “Kali ini diikuti sebanyak 39 perusahaan yang di antaranya untuk penempatan tenaga kerja luar negeri dan dalam negeri,” ujar Alhamidi seusai membuka job fair tahun 2019 di Plaza Aspirasi, KP3B, Kota Serang, pada Kamis (3/10).
Kata dia, jumlah lowongan yang tersedia sebanyak 10.445 orang itu terdiri atas tiga ribu untuk lowongan ke luar negeri dan tujuh ribu untuk lowongan dalam negeri. Perusahaan yang bergabung dalam job fair adalah perusahaan-perusahaan yang berada di wilayah Banten meliputi perbankan, industri menengah, dan industri besar dari berbagai sektor.
Sementara, tambahnya, untuk kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan di antaranya lulusan SMK hingga S-1. “Sebenarnya ada beberapa perusahaan yang ingin mengikuti job fair, tapi kita pending karena nanti akan kita libatkan dan lakukan rekrutmen secara langsung di Disnaker,” terangnya,
Alhamidi mengatakan, job fair kali ini dihelat oleh Disnakertrans Provinsi Banten dan kabupaten kota. Dikatakan, ada enam kabupaten kota yang telah selesai melaksanakan job fair dengan jumlah lowongan yang sudah terekrut sebanyak delapan ribu orang.
Perekrutan juga dilakukan oleh bursa kerja khusus (BKK) yang hingga September 2019 ini sudah terekrut sebanyak 6 ribu orang. “Dari Disnakertrans juga sebanyak 1.800, dari program SDC 500 orang, dan lainnya. Sehingga jika ditotal sudah 20 ribu orang yang telah direkrut sebagai tenaga kerja,” tuturnya.
Gubernur Wahidin Halim berharap job fair dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang sulit mencari dan mendapatkan pekerjaan, sekaligus sebagai upaya mengurangi angka pengangguran di Banten yang masih tinggi. “Antusiasme yang besar dari para pencari kerja dalam job fair ini menunjukkan bahwa masih banyak warga yang menganggur, jadi mudah-mudahan ini jalan tengah untuk memfasilitasi banyaknya warga yang kesulitan mendapatkan pekerjaan,” tutur WH.
Alumnus Universitas Indonesia ini berharap job fair dapat menyiapkan lapangan pekerjaan yang bisa dinikmati dan dirasakan para pencari kerja yang datang. “Job fair nantinya tidak hanya menjadi agenda tahunan saja, namun juga mampu membuka kesempatan bagi masyarakat Banten lainnya yang memang membutuhkan pekerjaan. Karena, hal tersebut merupakan kewajiban pemerintah sebagai pelayanan kepada masyarakat,” terangnya. (nna/alt/ags)