KALANGANYAR – Rumah pasangan Samlawi dan Lina, warga Cicenang, Desa Pasirkupa, Kecamatan Kalanganyar, nyaris ambruk, sehingga harus disangga menggunakan kayu dan bambu. Kondisi tersebut membuat pemilik rumah Samlawi shock, sehingga penyakit jantungnya kambuh dan yang bersangkutan dilarikan ke RSUD dr. Adjidarmo, Rangkasbitung.
Pantauan Radar Banten di lokasi, rumah tidak layak huni yang berbentuk panggung tersebut berada di pinggir Jalan Desa Pasirkupa. Dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang sudah kusam. Sementara itu, tiang-tiang penyangga dan atap bangunan tampak sudah rapuh. Ada lima tiang penyangga kayu dan bambu yang digunakan untuk menahan bangunan rumah yang tidak berpenghuni tersebut.
Samsiah, ibu Samlawi mengatakan, rumah tidak layak huni milik anaknya nyaris rata dengan tanah pada Minggu (10/11) sore. Saat itu, terdengar suara retakan kayu yang membuat Samlawi, Lina, dan dua anaknya bergegas keluar rumah. Karena itu, warga langsung gotong royong membuat tiang penyangga agar rumah tidak roboh.
“Warga gotong royong membuat tiang penyangga, sedangkan Samlawi bersama keluarga mengungsi di rumah saya,” kata Samsiah di Cicenang, Senin (11/11).
Setelah kejadian tersebut, penyakit jantung Samlawi kumat. Untuk itu, pada Senin pagi Samlawi dibawa ke RSUD Adjidarmo untuk mendapatkan perawatan medis. Sampai sekarang anak pertamanya itu masih di ruang unit gawat darurat, karena belum mendapatkan ruangan rawat inap di rumah sakit.
“Alhamdulilah masih ada yang peduli. Kami sampaikan terima kasih kepada rekan-rekan wartawan yang tergabung dalam Pokja Wartawan Harian dan Elektronik Lebak,” tukasnya.(Mastur)