Banten Belum Dapat Kepastian Kuota
SERANG – Kartu Prakerja telah diluncurkan pemerintah pada April 2020. Kartu Prakerja adalah kartu yang digalakkan dalam rangka program pelatihan dan pembinaan warga yang belum memiliki keterampilan. Dengan Kartu Prakerja diharapkan menekan pengangguran.
Bagi warga yang mendaftar dan lulus seleksi akan mendapatkan uang dengan total Rp3.550.000 (rinciannya lihat grafis). Warga yang lulus seleksi akan memegang Kartu Prakerja dan mengikuti kursus secara online untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan kerja mereka.
Kartu ini dikhususkan bagi anak muda yang baru tamat SMA/SMK atau perguruan tinggi dan diberi tunjangan untuk biaya pelatihan kerja dalam jangka waktu 6-12 bulan. Selain itu, kartu ini juga diperuntukkan bagi warga yang terdampak Covid-19.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten Al Hamidi saat dikonfirmasi mengatakan, pendaftaran Kartu Prakerja di Banten dilakukan secara mandiri. “Sebelumnya (pendaftaran-red) melalui Disnakertrans, kita buat satu portal, ternyata setelah Pak Jokowi mengumumkan pembukaan Kartu prakerja tanggal 11 April itu, maka pendaftaran secara mendiri, kita hanya membantu saja,” ujarnya.
Kata dia, jumlah pendaftar yang mendaftar melalui Disnakertrans sebanyak 9.180 orang. Saat pendaftaran bisa dilakukan secara mandiri, jumlah pendaftar di Banten yang sudah divalidasi dan verifikasi sebanyak 33 ribu orang. “Kita tak ada datanya karena melapor secara mandiri,” tutur Al Hamidi.
Ia mengaku, pendaftaran Kartu Prakerja masih dibuka. Kartu Prakerja itu skemanya untuk pekerja yang terkena PHK dan dirumahkan saat pandemi Covid-19. Sedangkan kuota untuk Banten semula 348 ribu tapi turun menjadi 90 ribu. “Namun, hingga saat ini belum ada surat resmi terkait kuota. Karena se Indonesia 5,6 juta,” tuturnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Disnakertrans Kota Serang Akhmad Benbela mengatakan, berdasarkan catatan hingga Jumat (24/4) ada 500 orang telah mendaftarkan diri. “Berdasarkan laporan dari Pokja (Kelompok kerja-red) tak kurang dari 500 orang yang masuk verifikasi (Kartu Prakerja-red),” ujarnya, Minggu (26/4).
Benbela mengungkapkan, sebagian besar yang mendaftarkan Kartu Prakerja adalah karyawan yang dirumahkan oleh perusahaan. Kata dia, hampir semua ritel yang ada di Kota Serang merumahkan karyawannya. “Pendaftar rata-rata mereka yang dirumahkan seperti dari Ramayana dan ritel-ritel besar di Kota Serang,” katanya.
WARGA KECEWA
Di Lebak, sejumlah warga mengaku kecewa terhadap Disnakertrans yang tidak menyosialisasikan program Kartu Prakerja secara maksimal. Akibatnya, banyak masyarakat yang tidak tahu waktu pendaftaran program ini. “Kapan dibukanya pendaftaran Kartu Prakerja. Tiba-tiba mendapat informasi, pendaftaran sudah ditutup,” kata Herdiana kepada Radar Banten, kemarin.
Dia menilai Disnakertrans tidak melakukan sosialisasi, karena itu wajar masyarakat di pelosok tidak tahu menahu. “Mungkin sosialisasinya hanya di kota saja,” tegasnya.
Sementara Kepala Disnakertrans Lebak Tajudin Yamin mengaku, sudah menyosialisasikan program Kartu Prakerja kepada masyarakat. Bahkan, dia mengumumkan waktu pendaftaran Kartu Prakerja dan memfasilitasi masyarakat yang terkena PHK untuk mendapatkan kartu ini. “Jadi, rekan-rekan buruh yang dirumahkan atau di-PHK diprioritaskan untuk mendapatkan Kartu Prakerja. Kita fasilitasi, karena mereka terdampak virus corona,” ujarnya. (nna-fdr-tur/alt)