Lima Tahun Sisihkan dari Hasil Ngojek
Sunarto (61) dan Minah (50) mendatangi dealer Astra Motor Cilegon pada Sabtu (21/8) sambil membawa uang koin pecahan Rp100 hingga Rp1.000.
—-
Kedatangan pasangan suami istri asal Lingkungan Kubang Sepat, Kelurahan Citangkil, Kecamatan Citangkil itu untuk membeli satu unit sepeda motor.
Sepeda motor yang akan dibeli itu buat anak bungsunya yang masih sekolah di jenjang menengah kejuruan.
Sunarto bercerita, uang koin senilai jutaan rupiah itu ia kumpulkan dari hasil mengojek. Pria paruh baya itu setiap hari menyisihkan uang dari hasil ngojek.
“Lima tahun ngumpulinnya,” ujar Sunarto saat ditemui di dealer.
Sunarto mengaku memprioritaskan hasil ojek untuk tabungan, sebab dari lima anaknya, hanya anak bungsunya yang belum memiliki motor.
“Buat anak yang bungsu, karena yang lain sudah kebagian, ini yang terakhir,” paparnya.
Sunarto mengaku sempat ragu sebelum membeli motor, karena uang yang dimilikinya receh yang terdiri dari uang koin pecahan Rp100, Rp1.000, uang kertas pecahan Rp2 ribu, serta Rp5 ribu.
Namu, kata Sunarto, pihak dealer tidak mempermasalahkan pecahan uang tersebut. Kendati berniat membeli motor secara tunai, namun, Sunarto saat itu belum bisa membawa langsung motor tersebut.
Ini karena, unit yang diinginkan Sunarto dan istrinya belum tersedia di dealer.
“Jadi hari ini saya kasih DP-nya dulu Rp4,5 juta, nanti sisanya pas motor sudah ada,” tuturnya.
Sunarto bersyukur bisa membelikan motor untuk anaknya. Ia berharap kendaraan itu bisa menunjang aktivitas belajar anaknya.
Sementara itu, Sales Counter Astra Motor Cilegon, Cucu Rahayu menjelaskan, pembelian unit sepeda motor bisa dilakukan menggunakan uang jenis apa pun.
“Waktu bapaknya tanya itu saya bilang boleh pakai uang koin juga. Terus katanya mau bilang dulu sama istri, beli motor buat anaknya,” katanya.
Cucu menuturkan, kejadian masyarakat membeli sepeda motor dengan uang koin di tempatnya ia bekerja merupakan pertama kalinya sejak dealer motor itu berdiri.
“Ini baru pertama kalinya, sempet kaget juga makanya,” ujarnya.
Menurut Cucu, untuk menghitung uang koin tersebut, ia mengerahkan lebih dari tiga pegawai.
“Karena uang koin kita harus teliti menghitung nya,” ujar Cucu.
Karena motor yang diinginkan Sunarto belum tersedia, pihak dealer meminta waktu.
Saat motor yang diinginkan telah ada, pihak dealer akan segera menghubungi Sunarto.
“Kami berterima kasih kepada keluarga Pak Sunarto telah mau datang ke tempat kami,” ujarnya.
Ia berharap unit yang diinginkan bisa segera tersedia, sehingga Sunarto bisa segera membawa kendaraan tersebut dan memberikan ke anaknya. (bam/air)