CILEGON, RADARBANTEN.CO.ID – Pasca terjadinya kebakaran hebat tangki solar milik PT Baruna Bina Sarana Kelurahan Kepuh, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon pada Minggu 2 Oktober 2022, Satuan Brimob (Satbrimob) Polda Banten melaksanakan sterilisasi dan identifikasi di lokasi.
Selain itu, Brimob mengirimkan satu unit Kimia, Biologi, Radioaktif (KBR). “Untuk memastikan tidak ada barang atau benda yang diduga mengandung bahan kimia, biologi dan radioaktif,” ujar Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Banten Kombes Pol Dede Rojudin, Senin, 3 September 2022.
Lebih lanjut Dede juga menambahkan jika petugas melakukan identifikasi dan sterlisasi lingkungan menggunakan alat pendeteksi X-am 7000, Rad eye B20 dan Hazmat id.
“Hasil pengukuran udara menggunakan X-am 7000 So2, Co2, Ch4 dan H2s dalam ambang batas normal. Untuk hasil dari Rad eye B20 0,61 micro sievert masih dalam ambang batas dan untuk hasil dari pengambilan sampel sekitar TKP menggunakan hazmat Id teridentifikasi senyawa kimia Air/H2O normal,” terang Dede.
Kemudian dari hasil akhir Dede menjelaskan bahwa tidak terindentifikasi bahan kimia dan radiasi.
“Dari hasil akhir tersebut tidak teridentifikasi adanya bahan kimia dan radiasi dan tidak berbahaya bagi lingkungan,” jelas Dede.
Diketahui, kebakaran tangki berukuran besar itu terjadi pada Minggu 2 September dini hari. Diduga kebakaran disebabkan sambaran petir.
Sebanyak 300 ribu liter solar dalam tangki yang berada di area Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Banten itu pun ludes terbakar.
Warga sempat dibuat panik oleh peristiwa tersebut. Beberapa warga yang tinggal tak jauh dari lokasi bahkan sempat mengungsi.
Reporter: Bayu Mulyana
Editor: M Widodo