TANGERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Tim Percepatan Pemekaran Daerah (TP2D) Tangerang Utara mendukung diberlakukannya sistem proporsional terbuka pada Pemilu Serentak 2024.
TP2D menolak sistem pemilu proporsional tertutup, karena rakyat dinilai akan membeli kucing dalam karung dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
Ketua TP2D Tangerang Utara Sugandi Itra mengatakan, dirinya sangat setuju jika Pemilu tahun 2024 mengacu pada sistem proporsional terbuka. Karena kader partai dituntut untuk terjun langsung agar mengetahui permasalahan yang ada di masyarakat.
“Saat ini, parpol peserta Pemilu 2024 sudah menyerahkan daftar nama para bakal calon legislatif (bacaleg) ke KPU, namun jika putusan sistem Pemilu 2024 berubah menjadi tertutup, dampaknya bagi parpol tentu cukup besar,” kata Sugandi, Selasa 30 Mei 2023.
Dikatakan Sugandi, hingga saat ini Mahkamah Konstitusi (MK) belum juga memutuskan gugatan sistem pemilu tersebut. Namun isu liar mengemuka, yakni sistem pemilu akan kembali ke proporsional tertutup seperti pada masa Orde Baru.
“Jadi, ketika kader nomor urut satu partai tidak bisa melakukan pendekatan ke masyarakat, ada peluang untuk kader nomor urut selanjutnya. Tapi, kalau sistem proporsional tertutup, nomor urut besar tidak akan berpeluang,”ujarnya.
Menurutnya, jika Pemilu 2024 nanti menggunakan sistem proporsional tertutup, pastinya kader dengan nomor urut satu tidak akan turun ke masyarakat.
“Karena dengan sistem tersebut, kader dengan nomor urut satu cukup dengan loyalis dan pimpinan partai saja,” ungkapnya.
Dengan cara begitu, sudah dipastikan kader dengan nomor urut satu sudah dipastikan sangat berpeluang menjadi wakil rakyat.
“Dengan begitu, kader nomor urut satu berpeluang menjadi wakil rakyat, meskipun tidak punya rakyat,” pungkasnya
Reporter : Mulyadi
Editor : Mastur