PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID-Semangat mengejar cita-cita sebagai dosen terus menyala di dada Maulana Arifin. Dia bertekad menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Banten, meski penyandang tunanetra.
Maulana Arifin adalah pemuda dari Rangkasbitung. Dia mahasiswa baru STIA Banten di Pandeglang. Sejak duduk di bangku SMA, dia memang ingin melanjutkan pendidikannya ke bangku kuliah. Tekadnya semakin kuat saat mendapat dukungan dari guru dan orangtuanya.
“Sebenarnya, motivasi untuk kuliah datang sejak SMA, baik dari guru, teman-teman, dan orangtua. Saya juga memiliki tekad pribadi,” kata Maulana Arifin, Sabtu, 16 September 2023.
Kesempatan mewujudkan keinginannya ini terbuka lebar saat STIA Banten membuka program penerimaan mahasiswa baru bagi penyandang disabilitas pada tahun ajaran 2022/2023. Nasib baik memihak Mualana Arifin. Secara kebetulan Kemendikbud membuka program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) dan Maulana Arifin menerima beasiswa DAK.
“Setiap hari, saya berangkat ke kampus dengan ojek langganan, menghabiskan Rp70 ribu per harinya untuk perjalanan pulang-pergi dari Rangkasbitung ke Pandeglang,” kata Maulana Arifin, Sabtu 16 September 2023.
Maulana Arifin menyadari keterbatasannya. Dia menggunakan berbagai teknologi, termasuk narator suara dan aplikasi khusus disabilitas tunanetra di ponselnya untuk menangkap materi perkuliahan yang disampaikan dosen.
Dia mengakui merasa nyaman selama berkuliah. Dosen dan teman memperlakukannya dengan baik. Dengan situasi tersebut, Maulana berharap cita-citanya menjadi dosen dan membantu sesama terwujud.
Sementara itu, Kasubag Pengembangan Administrasi di STIA Banten Bayu Agustian menyadari masih banyak fasilitas yang perlu ditingkatkan untuk mendukung mahasiswa penyandang disabilitas, seperti fasilitas aksesibilitas. Mereka berharap akan ada bantuan lebih lanjut untuk mendukung mahasiswa disabilitas di masa mendatang.
Reporter: Moch Madani Prasetia
Editor : Merwanda











