SERANG,RADARBANTEN.CO.ID – Akibat adanya kenaikan harga beras, angka inflasi di Kota Serang meningkat di bulan Februari 2024 menjadi 2,78 persen.
Pada akhir Desember 2023, inflasi di Kota Serang mencapai 2,11 persen. Kemudian di bulan Januari 2024 naik menjadi 2,06 persen, dan bulan Februari 2024 menjadi 2,78 persen.
Hal tersebut terungkap dalam rapat tim pengendali inflasi daerah (TPID) pada Rabu, 6 Maret 2024.
Pj Walikota Serang Yedi Rahmat mengklaim harga bahan pokok di Kota Serang masih stabil. Untuk itu, pihaknya hingga saat ini masih terus melakukan pemantauan harga sampai memasuki bulan Ramadan.
“Kita harus belanja bijak, dalam artian harus belanja sesuai dengan kebutuhan saja jangan terlalu berhambur,” ujar Yedi.
Yedi mengakui, inflasi Kota Serang pada bulan Februari 2024 mengalami peningkatan. Kenaikan angka inflasi tersebut diakibatkan kenaikan harga beras.
“Angka inflasi Kota Serang kemarin kan di angka 2,06 untuk Februari ada sedikit peningkatan di 2,78 karena ada kenaikan dari harga-harga termasuk beras,” kata Yedi.
Sementara itu, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Banten Ameriza M Moesa menuturkan, terdapat beberapa program yang akan dilakukan oleh tim TPID, di antaranya dengan menggelar kegiatan pasar murah di sejumlah wilayah Kota Serang.
“Kegiatan pasar murah ini akan kita laksanakan terintegrasi, sehingga daya penyediaan stok bahan pokok untuk masyarakat itu relatif lebih banyak,” tuturnya.
Ia menjelaskan, berdasarkan pantauan data yang dihasilkan oleh Bulog, stok beras dipastikan masih aman dalam kurun waktu dua bulan ke depan.
“Secara teoritis Bulog siap menyediakan beras untuk masyarakat, ditambah lagi stok yang dimiliki Dinas Pertanian sekitar 1800 ton. Terlebih sekitar bulan maret mulai akan ada panen raya, dengan adanya panen raya ini tekanan kenaikan harga beras semoga bisa terkendali,” jelasnya.
Editor : Merwanda