PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Anggota Komisi X DPR RI Rano Karno mengakui kalau dalam hasil hitung perolehan suara Pileg 2024 dirinya kalah banyak dari Bakal Calon Gubernur Banten dari Partai Golkar Airin Rachmi Diany. Menurut Rano Karno perolehan suaranya pada Pileg kalah dari Airin itu realita.
Rano Karno mengatakan, ia tidak merasa iri.
“Ibu Airin itu kampanye dari semenjak tahun 2019. Bahkan terakhir kita mau pasang billboard kampanye saja enggak punya,” katanya di Pucuk Pare Resto Pandeglang, akhir pekan lalu.
Rano menjelaskan, pada saat mau pasang billboard tidak dapat titiknya. Sebab sudah dikuasai.
“Artinya wajar perolehan suaranya kalah oleh Airin. Artinya begini, partai sendiri sadar menargetkan kita dua kursi begitu loh,” katanya.
Rano menegaskan, Partai dinaunginya itu DPP PDI Perjuangan menargetkan Pileg Banten 3 itu hanya dua kursi. Sudah dapat dua kursi.
“Yang penting target dapat dulu, kalau suaranya terserah berapanya. Karena memang realita,” katanya.
Rano mengungkapkan, waktu itu semuanya juga mengetahui kalau dapil Banten 3 ini merupakan dapil neraka.
“Wah dapil neraka. Makanya kita bingung kok ada orang berani pindah ke dapil kita,” katanya.
Bahkan, Rano menerangkan, ada temannya tidak berani maju Pileg di dapil Banten 3.
“Ia malahan maju ke DPD karena memang petanya seperti itu. Ya kita hitung sendiri lah, ada Ibu Airin ada WH,” katanya.
Akan tetapi, Rano mengatakan, Wahidin Halim berbicara benar terkait hasil perolehan Pileg.
“Bahwa hasil Pileg itu tidak berkaitan dengan nanti Pilgub. Pilgub beda lagi, soal strateginya,” katanya.
Namun Rano mengaku, kalau hasil pileg bisa menjadi barometer.
“Pastinya kita berhitung, ya maaf misalkan, tapi ini sebetulnya rahasia, tapi kebetulan saya kan punya kamar hitung,” katanya.
Jadi ia memiliki data kalau si itu kuatnya di mana, lemahnya di mana.
“Kita kuatnya di mana dan lemahnya di mana itu menjadi evaluasi,” katanya.
Ketika ditanya kemungkinan berkoalisi dengan Airin pada Pilgub 2024 mendatang, Rano mengatakan, berkoalisi dengan Airin mungkin saja.
“Tapi itu kan belum menjadi pilihan,” katanya. (*)
Editor: Bayu Mulyana