PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Merebaknya koperasi simpan pinjam (Kosipa) di Banten khususnya di wilayah Kabupaten Pandeglang mendapat sorotan anggota DPR RI Ahmad Dimyati Natakusumah. Dirinya meminta aparat penegak hukum (APH) menindak koperasi ilegal.
Seiring dengan meningkatnya fenomena bank keliling atau kosipa akhir-akhir ini, terungkap bahwa banyak masyarakat telah terjebak dalam pinjaman yang diberikan oleh kosipa. Lebih mengkhawatirkan lagi, beberapa laporan menyebutkan bahwa cara penagihan yang digunakan oleh kosipa cenderung kasar.
Dimyati mengatakan, perlunya membedakan antara kegiatan kosipa atau bank keliling yang legal dan ilegal dalam mengamati fenomena ini.
“Iya, jika ada yang terbukti ilegal, saya akan mengajukan permohonan kepada APH untuk mengambil tindakan terhadap koperasi ilegal tersebut. Namun, yang terpenting, di bulan Ramadan ini, kita harus menjaga silaturahim,” ungkapnya, Minggu 7 April 2024.
Dikatakan Dimyati, ia juga mengajak teman-teman yang berasal dari suku Batak untuk senantiasa memelihara persaudaraan, mengingat pentingnya menghargai nilai-nilai kearifan lokal di mana pun kita berada.
“Muatan lokal itu harus dilakukan dan kearifan lokal harus disatukan, jangan sampai ada pertikaian kemudian orang yang sudah lama di sini pun (Banten-red) terlalu over karena mereka pun bagian dari saudara keluarga kita,” ucapnya.
Menurutnya, bahwa negara Indonesia ini berbagai macam adat suku dan ras serta bahasa yang berbeda tetapi tetap selalu menjaga keutuhan NKRI.
“Semua ini berbagai ras dan suku, karena banyak yang orang kita menikah dengan orang Padang Batak dan sebagainya ini sudah menjadi satu kesatuan, tetapi tetap jika memang melanggar hukum itu harus diselesaikan secara hukum jadi serahkan kepada pihak berwenang jangan main hakim sendiri,” tuturnya.
Sebelumnya sempat diberitakan terkait oknum bank keliling mengeroyok seorang ustadz asal Pandeglang dilakukan diduga oleh sekelompok bank keliling yang terjadi di Kecamatan Baros, Kabupaten Serang.
Sehingga hal tersebut membuat marah warga sekaligus membangun sentimen terhadap warga pendatang, terutama suku Batak yang biasa dikenal berprofesi petugas bank keliling.
Reporter: Moch Madani Prasetia
Editor: Aditya