SERANG, RADARBANTEN.CO.ID–Berdasarkan data Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten, terdapat temuan sebesar 28 lembar uang yang diragukan keasliannya dalam periode Ramadan dan Idul Fitri. Selama Ramadan, BI Provinsi Banten telah mendistribusikan uang sebesar Rp3,88 triliun.
Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Banten Ameriza M Moesa mengungkapkan, pecahan yang diragukan keasliannya adalah pecahan Rp100 ribu sebanyak 17 lembar, Rp50 ribu sebanyak sembilan lembar, Rp20 ribu sebanyak dua lembar.
Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran, BI Provinsi Banten telah mengimbau masyarakat untuk mewaspadai peredaran uang palsu. Sejak awal tahun hingga Maret 2024, ratusan uang Rupiah yang diragukan keasliannya ditemukan di Banten.
Deputi Kepala Perwakilan BI Banten Jajang Hermawan adanya uang palsu itu disebabkan karena peredaran uang menjelang Lebaran sangat tinggi. “Sehingga karena kecepatannya tinggi, maka uang palsu terlihat banyak di momen itu,” ujarnya.
Pihaknya mengaku terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk mencegah risiko dalam mendapatkan uang palsu. “Kita ada edukasi cinta bangga rupiah, secara umum kami menyarankan transaksi non tunai. Salah satunya mengurangi risiko mendapatkan uang palsu,” terangnya.
Ia mengungkapkan, selama tiga bulan sebanyak 516 lembar uang Rupiah yang diragukan keasliannya itu bersumber dari klarifikasi setoran bank yang masuk. Pecahan uang palsu yang ditemukan di antaranya Rp 100 ribu, Rp 50 ribu, Rp 20 ribu, dan Rp 10 ribu.
Uang palsu Rp 100 ribu ditemukan sebanyak 277 lembar, Rp 50 ribu 229 lembar, Rp 20 ribu tujuh lembar, dan Rp 10 ribu tiga lembar. Menurut keterangan perbankan, peningkatan temuan uang palsu dikarenakan siklus pasca Pemilu dan Ramadan 2024.
Editor : Merwanda