SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Aparatur Pemerintah Desa Margagiri, Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang, melakukan kunjungan kerja ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di Desa Kedungrandu, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Mereka mempelajari cara pengelolaan sampah.
Kepala Desa Margagiri, Ruhul Amin, mengaku memilih Banyumas sebagai lokasi kunjungan lantaran kabupatrn ini memiliki kondisi yang sama dengan Kabupaten Serang, yakni tidak memiliki Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) lantaran mendapatkan penolakan.
“Kunjungan pertama kita ke DLHK Banyumas, di sana juga tidak memiliki TPA, yang sudah ada tidak diterima oleh masyarakat, sekarang sudah pada tutup,” katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu, 21 Juli 2024.
Kendati demikian, Pemerintah Kabupaten Banyumas berhasil mengelola sampai dengan membangun TPST di setiap zona, sehingga membuat sampah dapat tertangani dan bahkan memiliki nilai ekonomis, seperti di TPST Desa Kedungrandu.
“Begitu datang sampah langsung dipilah, mana yang memiliki nilai ekonomis langsung kaya plastik, lalu mana yang harus diolah ke mesin menjadi briket, atau bubuk sampah menjadi bahan baku semen. Ada yang tidak bisa diolah, itu dibakar,” katanya.
Ia mengaku kagum dengan pengelolaan sampah di TPST Desa Kedungrandu, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas.
Sampah yang masuk ke sana disebut tidak menumpuk dan dapat terkelola dengan baik. Bahkan tidak ada bau yang dicium ketika masuk ke dalam TPST. Ditambah lagi, sampah-sampah di sana dapat diolah sehingga memiliki nilai ekonomis.
Menurutnya, pengelolaan sampah tersebut sangat cocok dilakukan di Desa Margagiri. Pasalnya, pemilahan sampah dan pengambilan sampah sudah berjalan dan terpadu. Namun kendalanya belum memiliki TPST untuk mengolah sampahnya.
Selain itu, Desa Margagiri juga sangat dekat dengan industri, sehingga memungkinkan produksi briket dari sampah dan bubuk sampah yang bisa dijadikan bahan baku semen bisa ditampung oleh industri.
“Saya menginginkan outputnya nanti di Desa Margagiri bisa seperti itu, outputnya bisa diuangkan, sampah menjadi uang semuanya. Ini tentunya harus kerjasama dengan Pemkab Serang untuk pembuatan TPST,” jelasnya.
Ia mengaku, di Desa Margagiri sudah memiliki lahan berupa tanah bengkok yang tentunya bisa untuk dijadikan sebagai lokasi TPST.
Selain untuk belajar pengelolaan sampah, kunjungannya Banyumas tersebut dalam rangka study banding Proklim dan Desa wisata. “Makanya kita bawa ketua Pokdarwis, ketua BUMDes, Ketua LPM, ketua BPD dan penggerak Proklim,” pungkasnya. (*)
Editor: Agus Priwandono