CILEGON, RADARBANTEN.CO.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon menggelar rembuk stunting bersama seluruh stakeholder untuk menekan angka prevalensi stunting di Kota Cilegon.
Kegiatan berlangsung di ruang rapat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengambangan (Bappedalitbang) Kota Cilegon. Pasalnya hingga Juni 2024, tercatat masih ada 850 anak di Cilegon masih mengalami stunting.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cilegon, Maman Mauludin mengatakan, rembuk stunting digelar untuk menyiapkan langkah dalam penanganan stunting pada tahun 2024 dan 2025.
“Rencana kerja sedang kita susun sekaligus mengevaluasi dan secara regulasi aturan ini bentuk intervensi secara menyeluruh. Artinya secara terkoordinasi dan kolaborasi dengan semua stakeholder, bersama-sama mendukung mengentaskan stunting,” ujar Maman, Kamis, 25 Juli 2024.
Menurutnya, berdasarkan data elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat Kota Cilegon (E-PPGBM) angka prevalensi stunting di Kota Cilegon per Februari 2024 berada diangka 2.87 persen.
Sementara berdasarkan data baru yang diterbitkan Kementerian Kesehatan Indonesia yaitu survei kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 angka prevalensi stunting di Kota Cilegon berada di 22 persen.
“Makanya komitmen kita saat ini untuk merembukkan bagaimana langkahnya menurunkan stunting itu,” katanya.
Di tempat yang sama, Kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon, Ratih Purnamasari menambahkan bahwa jumlah anak stunting per Februari 2024 Kota Cilegon yaitu sekitar 876 jiwa.
Kemudian setelah adanya program dari pemerintah pusat yakni gerakan 10 pasti, yang mana, memastikan semua balita di Indonesia untuk dilakukan pengukuran ulang.
“Sehingga dari kegiatan itu, jumlah anak stunting di Cilegon turun 26, jadi sekarang ada 850 anak stunting di bulan Juni 2024 ini,” ungkapnya.
Tentunya jumlah tersebut, kata Ratih masih terbilang banyak, di mana Pemkot Cilegon menginginkan agar angka stunting sedikit bahkan nol persen.
Ratih juga menyebut, berdasarkan hasil audit stunting ternyata ada beberapa faktor permasalahan dalam penanganan stunting.
“Di sini kita akan rembuk untuk permasalahannya apa, dana apa yang kita lakukan kedepannya. Yang jelas kita harus bersama-sama berkolaborasi dalam menekan angka stunting di Kota Cilegon ini,” tukasnya. (*)
Editor: Agus Priwandono