SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten mencatatkan realisasi investasi pada triwulan II 2024 senilai Rp 32,96 triliun.
Realisasi itu membuat Banten berada di peringkat empat nasional dengan realisasi tertinggi setelah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Jawa Timur.
Realisasi investasi ketiga daerah itu yakni, Jawa Barat Rp 63,7 triliun, DKI Jakarta Rp 62,0 triliun, dan Jawa Timur sebanyak Rp 35,6 triliun.
Hal itu terungkap dalam rapat koordinasi rilis investasi Provinsi Banten triwulan II dan semester I tahun 2024 di kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Banten, di Kota Serang, Jumat, 9 Agustus 2024.
Kepala DPMPTSP Banten, Virgojanti, menuturkan, capaian investasi saat ini naik dibandingkan dengan triwulan II tahun 2023 yang mencapai 32,37 persen.
“Alhamdulillah, kita masuk dalam delapan besar kinerja DPMPTSP terbaik se-nasional dengan capaian realisasinya masuk lima besar tertinggi se-nasional,” ujar Virgojanti.
Berdasarkan data yang diperoleh, capaian realisasi investasi itu terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA).
PMDN menyumbang investasi sebesar Rp 12,75 triliun dan PMA sebesar Rp 20,21 triliun.
Realisasi paling besar berasal dari Kota Cilegon yang nilai investasi PMDN dan PMA-nya mencapai Rp 13,44 triliun (40,77 persen), Kabupaten Tangerang senilai Rp 6,40 triliun (19,42 persen), Kabupaten Serang senilai Rp 5,84 triliun (17,72 persen), Kota Tangerang Rp 3,97 triliun (12,04 persen).
Lalu, Kota Tangerang Selatan Rp 2,54 triliun (7,71 persen), Kabupaten Pandeglang Rp 334,7 milliar (1,01 persen), Kabupaten Lebak Rp 279,3 milliar (0,85 persen), dan Kota Serang Rp 160,4 milliar (0,48 persen).
Realisasi pada triwulan II 2024 ini telah menyerap tenaga kerja sebanyak 55.743 orang.
Jumlah tenaga kerja ini didominasi oleh tenaga kerja Indonesia sebanyak 55.498 orang dan tenaga kerja asing sebanyak 245 orang.
“Berdasarkan sektor, industri logam dasar menjadi sektor yang paling banyak menyumbang investasi dengan capaian Rp 7,69 triliun dengan 414 proyek. Lalu sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran dengan realisasi Rp 5,60 triliun. Sektor industri kimia dan farmasi, transportasi, dan terakhir sektor perdagangan dan reparasi,” ungkap Virgojanti.
Virgojanti mengaku, pihaknya terus mendorong pengembangan investasi di Banten dan berkomitmen untuk menjadikan investasi di Banten menjadi investasi yang berkualitas.
“Investasi berkualitas artinya investasi yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi, serapan tenaga kerja, sehingga berdampak juga pada penanganan kemiskinan, juga berdampak pada peningkatan pendapatan perkapita yang akan berakhir pada peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat Banten,” pungkasnya. (*)
Editor: Agus Priwandono