PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Rencana reaktivasi jalur kereta api (KA) Rangkasbitung-Pandeglang kini semakin ramai dibicarakan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pembangunan jalur tersebut dijadwalkan akan dimulai pada tahun 2025, namun saat ini masih menunggu pagu indikatif yang sudah diajukan ke Direktorat Jenderal Anggaran. Reaktivasi ini telah masuk dalam Rencana Strategis (Renstra) pembangunan untuk periode 2025-2029.
Dari pantauan RADARBANTEN.CO.ID di lokasi jalur kereta api seperti di Kadomas masih nampak terlihat, bahkan ada juga jalur yang sudah tertutup hunian yang dibangun oleh warga dibantaran jalur rel kereta api.
Menanggapi hal ini, Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Pandeglang, Yat Hidayat menjelaskan bahwa pihaknya telah mempersiapkan beberapa aspek yang diperlukan untuk mendukung reaktivasi jalur kereta api tersebut.
“Rencana pemerintah pusat mengenai reaktivasi kereta api ini sudah ada sejak tahun 2017. Oleh karena itu, Dishub Pandeglang telah melakukan sosialisasi dan pendataan rute kereta api, mulai dari Kadomas hingga Labuan, yang merupakan jalur kereta api pada masanya,” ungkap Yat Hidayat, Selasa 27 Agustus 2024.
Dikatakannya, rencana reaktivasi jalur kereta api Rangkasbitung-Pandeglang. Kata Yat Hidayat tentunya menjalin sinergi antara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Dishub Pandeglang guna mendukung keberhasilan reaktivasi jalur kereta api tersebut.
“Koordinasi antara Kemenhub dan Dishub Pandeglang sangat penting. Kami perlu mendiskusikan pembagian tugas dan rencana ke depan dengan Kemenhub untuk menghindari miskomunikasi,” ujarnya.
Ia menyebutkan bahwa di Kabupaten Pandeglang masih terdapat sekitar 7 titik stasiun kereta api milik PT. KAI ketika masih jaya pada masanya sebelum akhirnya dinonaktifkan. Stasiun-stasiun tersebut membentang dari Kadomas hingga Labuan.
Menurutnya, kendala utama yang mungkin timbul berkaitan dengan integrasi layanan moda transportasi masal, seperti angkutan kota dan perusahaan otobus (PO), setelah jalur kereta api diaktifkan kembali.
“Oleh karena itu, kami perlu memberikan arahan kepada pengemudi transportasi lain terkait untuk memastikan bahwa reaktivasi jalur kereta api ini mendukung kemajuan masyarakat Pandeglang dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pandeglang,” ucapnya.
Ia menjelaskan, pihaknya akan mempersiapkan perubahan trayek untuk mendukung transportasi umum lainnya. Dalam hal ini perubahan rute, seperti perubahan trayek dari Labuan-Pandeglang menjadi Kadubanen-Pandeglang.
Perubahan ini diharapkan dapat mengakomodasi penumpang yang turun dari stasiun kereta api menuju wilayah kota.
Menurutnya, masyarakat yang membangun hunian di sekitar jalur rel kereta api menyambut baik terkait reaktivasi jalur kereta api tersebut.
“Disitu otomatis harus ada perubahan rute baru seperti yang tadinya trayek Labuan-Pandeglang menjadi jalur ke Kadubanen-Pandeglang contohnya seperti itu, supaya bisa mengakomodir penumpang yang turun dari stasiun kereta api yang hendak menuju wilayah kota,” jelasnya.
Ia menambahkan, masyarakat yang tinggal di sekitar jalur rel kereta api merespons positif reaktivasi jalur tersebut.
“Mereka menerima dengan baik dengan adanya wacana ini, yang penting kami Dishub Pandeglang lebih gencar lagi sosialisasinya,” pungkasnya. (*)
Editor: Bayu Mulyana