PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Tingkat konsumsi ikan di Kabupaten Pandeglang masih rendah. Saat ini, angka konsumsi ikan 40,40 kilogram per orang per tahun di Kabupaten Pandeglang.
Sedangkan, target rata-rata tingkat nasional mencapai 62,05 kilogram per kapita.
Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan pada Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Pandeglang, Fatmawati, mengungkapkan bahwa tingkat konsumsi ikan masyarakat Pandeglang masih jauh di bawah target nasional.
“Berdasarkan data tahun 2023, rata-rata konsumsi ikan per kapita di Kabupaten Pandeglang tercatat sebesar 40,40 kilogram per tahun. Jadi, setiap warga Pandeglang mengonsumsi sekitar 40 kilogram ikan per tahun,” ungkap Fatmawati, Rabu, 24 Oktober 2024.
Menurutnya, angka ini masih rendah dibandingkan dengan target nasional yang telah ditetapkan.
Hal ini menjadi perhatian Diskan Pandeglang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi ikan, baik untuk kesehatan maupun pemenuhan gizi.
Fatmawati mengatakan, pihaknya terus berupaya mendorong peningkatan konsumsi ikan melalui berbagai program edukasi dan promosi kepada masyarakat.
“Kami berharap, dengan adanya program-program ini, konsumsi ikan di Pandeglang dapat meningkat sesuai dengan target nasional,” katanya.
Dikatakannya, konsumsi ikan di Pandeglang dihitung berdasarkan hasil sampling rumah tangga di tiap kecamatan. Data tersebut kemudian diolah oleh pemerintah provinsi dan hasilnya dikirimkan ke tingkat kabupaten.
“Dalam survei, kami melakukan sampling di setiap kecamatan, lalu datanya diolah oleh provinsi, dan kami menerima hasilnya berupa angka konsumsi rata-rata,” kata Fatmawati.
Ia menambahkan, jenis ikan yang paling banyak dikonsumsi oleh warga Pandeglang adalah ikan emas, ikan kembung, dan ikan pindang.
“Ikan emas menjadi yang paling disukai. Ke depannya, kami berencana membuat kajian lebih mendalam mengenai jenis ikan yang disukai dari persentase, terutama dari sisi gizi dan harga. Namun, saat ini kami belum memiliki data lengkap terkait hal tersebut,” jelasnya.
Fatmawati juga menyebut, konsumsi ikan di Pandeglang rata-rata sudah mencerminkan tingkat konsumsi keluarga per minggu.
Peningkatan konsumsi ikan ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengatasi stunting di wilayah tersebut.
“Pemerintah memiliki program regulasi untuk meningkatkan konsumsi ikan sebagai salah satu langkah mengatasi stunting. Kami di Dinas Perikanan turut berkontribusi dengan mengedukasi kebiasaan gemar makan ikan, khususnya bagi keluarga yang berisiko mengalami stunting,” tuturnya.
Ia mengaku bahwa tingkat konsumsi ikan di Kabupaten Pandeglang masih tergolong rendah dibandingkan dengan kabupaten atau kota lain di Provinsi Banten.
Oleh karena itu, pihaknya terus berupaya untuk mendorong masyarakat agar lebih gemar mengonsumsi ikan.
“Tiap tahunnya memang ada sedikit peningkatan, dari 2022 ke 2023, walaupun tidak signifikan. Namun, jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Banten, Pandeglang masih berada di posisi terakhir,” ujarnya.
Fatmawati menegaskan, pihaknya terus melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya makan ikan yang kaya akan vitamin dan protein, serta manfaatnya bagi kesehatan.
“Kami berusaha memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa konsumsi ikan sangat penting untuk kesehatan tubuh. Dengan kandungan gizi yang tinggi, ikan dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan,” jelasnya.
Edukasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat Pandeglang untuk lebih sering mengonsumsi ikan, sehingga angka konsumsi ikan di wilayah tersebut dapat terus meningkat.
Editor: Agus Priwandono