LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID – Cuaca ekstrem yang menimbulkan curah hujan tinggi menyebabkan jembatan di Desa Nayagati, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, ambruk pada Selasa, 3 Desember 2024.
Jembatan utama di Desa Nayagati dengan panjang 12 meter dan lebar 3 meter itu berdekatan dengan kawasan Baduy. Ambruk sehingga membuat 1.400 Kepala Keluarga (KK) terisolir.
“Ya, sejak semalam (ambruknya), ada 1.400 KK akhirnya tidak bisa melintas karena memang itu jembatan satu-satunya yang dilalui oleh warga. Karena memang, enggak ada akses lain,” kata Kepala Desa Nayagati, Emin, Selasa, 3 Desember 2024.
Dia berharap, Pemerintah Daerah bergerak cepat untuk melakukan penanganan jembatan ambruk di Desa Nayagati. Sehingga, warga bisa kembali normal beraktivitas.
“Kami berharap secepatnya ditangani perbaikannya, karena memang kondisinya itu satu-satunya akses warga,” katanya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak, Febby Rizki Pratama, membenarkan jembatan di Desa Nayagati ambruk.
“Sementara ini, Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopincam) bersama warga telah melakukan pembangunan jembatan sementara. Sementara baru roda dua bisa melintas, itu pun mesti hati-hati,” katanya.
Salah satu tokoh muda Kabupaten Lebak, Nabil Jayabaya, mengaku prihatin dengan ambruknya akses jembatan satu-satunya di desa tersebut. Karenanya, Bendahara BPP Gapensi ini langsung turun untuk melihat kondisi jembatan.
Dia mendorong agar Pemerintah Daerah bisa secepatnya mendengar aspirasi warga.
“Kondisinya urgent untuk segera ditangani perbaikan. Jembatan itu satu-satunya akses bagi mereka,” katanya.
Editor: Agus Priwandono