SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan mengumpulkan para menteri atau wakil menteri di Banten. Mereka bertemu dengan Pj Gubernur Banten A Damenta, Forkopimda Provinsi Banten, Bank Indonesia, Bupati/Walikota se Banten, seluruh pejabat Pemprov Banten, serta tamu undangan lainnya untuk membahas ketersediaan pangan di Banten.
Sebelum rapat, pria yang akrab disapa Zulhas dan rombongan juga meninjau pabrik garam. “Jadi kita sudah bisa memproduksi garam dengan NaCl sampai 98. Padahal yang terbaik itu impor 95, jadi ini bagus sekali. Jadi sudah betul kita tidak mengimpor garam lagi,” tegasnya usai melakukan rapat koordinasi terbatas terkait pangan di gedung Pendopo Gubernur Banten, KP3B, Jumat, 10 Januari 2025.
Kemudian, lanjut Zulhas, pihaknya melakukan rapat koordinasi. “Yang penting adalah ini mulai panen. Akan panen raya di Febuari, Maret, April. Kita minta kerja sama semua pihak agar hasil panen dapat dibeli dengan harga yang diperintahkan Presiden, gabah dari Rp6.000 ke Rp6.500, jagung dari Rp5.000 naik ke Rp5.500,” ujarnya.
Kata dia, jika hanya menggunakan gudang Bulog saja, maka tidak akan sanggup menampung hasil panen tersebut. Untuk itu, perlu bantuan dari TNI, Polri, dan Pemda. “Jadi gudang di pakai untuk membeli dengan harga yang sudah diputuskan dan diperintahkan Presiden, Rp6.500 untuk gabah dan Rp5.500 untuk jagung,” tuturnya.
Kedua, politikus PAN ini juga mengatakan, pemerintah akan membangun irigasi sebanyak 2 juta yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Banten. “Irigasi yang sudah dipetakan, kita akan membangun irigasi dua juta totalnya, maka perlu dukungan bupati yang memiliki wilayah menyampaikan tempatnya untuk melakukan pengawasan evaluasi dan seterusnya,” tegas Zulhas.
Sedangkan untuk pupuk, ia mengaku sudah lancar. Bahkan, awal tanam ini pupuk sudah ada dimana-mana dan tidak ada komplain. Sementara untuk penyuluh akan diperbaiki.
Editor: Mastur Huda