PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Ratusan tenaga honorer R2 dan R3, baik dari tenaga kesehatan (Nakes) maupun non-Nakes, menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Pandeglang hingga Gedung DPRD Pandeglang. Mereka menuntut kepastian untuk diangkat menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) penuh waktu.
Dari pantauan Radarbanten.co.id massa aksi datang dengan membawa berbagai atribut, seperti bendera, poster, dan spanduk yang berisi protes hingga sindiran pedas terhadap Bupati Pandeglang. Salah satu spanduk bertuliskan, ‘Mati-matian kami bantu Bupati, tapi ibu tidak bantu kami. PPPK penuh waktu harga mati, pantang pulang sebelum tanda tangan’.
Ada juga spanduk lain yang berbunyi, ‘Kita turun ke jalan karena kita tidak punya orang dalam’ dan ‘Biduan aja dibayar mahal, masa bidan dibayar sukarela!’.
Sebagaimana diketahui, aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap hasil seleksi PPPK tahap pertama tahun 2024 yang dinilai tidak adil dan tidak memprioritaskan tenaga honorer yang sudah lama mengabdi.
Ketua Forum Honorer RSUD Berkah Pandeglangz Fery Fadli mengatakan pihaknya menyuarakan tuntutan tenaga honorer R2 dan R3 yang sudah lama mengabdi di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang. Mereka mendesak kejelasan nasib untuk diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) penuh waktu.
“Aksi ini kami menginginkan nasib tenaga honorer yang ada di Kabupaten Pandeglang ini ada kejelasannya, karena jujur saja ini sudah cukup lama kami bersabar maka dari itu meminta kepada pemerintah daerah untuk bisa mengakomodir diangkat menjadi PPPK penuh waktu,” ungkapnya, Kamis 16 Januari 2025.
Di tempat yang sama, salah seorang tenaga honorer lainnya, Situ Nurhasanah mengungkapkan kesedihannya saat berbicara kepada awak media. Ia berharap pemerintah dapat mengangkat mereka menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) penuh waktu tanpa perlu mengikuti tes seleksi kembali.
“Saya sebenarnya sudah lelah pak, bukan waktunya lagi saya begini pak, sudah 20 tahun bekerja sebagai tenaga honorer waktu Pak Dimyati menjadi bupati saya jadi perawat di zona selatan pak.
“Kami ingin meminta reward kado terindah dari Bupati Pandeglang sebelum masa jabatannya berakhir pak, angkat kami menjadi PPPK penuh waktu, jangan paruh waktu karena kami bekerja tidak paruh waktu, kami meninggalkan anak,” sambungnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pandeglang, Ali Fahmi Sumanta mendatangi langsung masa aksi, pihaknya berjanji akan memperjuangkan nasib para honorer dan menyampaikan aspirasi mereka ke Badan Kepegawaian Negara (BKN).
“Saya mewakili Ibu Bupati, besok Jumat kami bersama BKPSDM akan berangkat ke BKN untuk membahas masalah ini. Kami berangkat jam setengah enam pagi,” ungkap Ali Fahmi Sumanta kepada masa aksi.
Ia memastikan hasil komunikasi dengan BKN akan segera disampaikan kepada para honorer, termasuk skema dan solusi terbaik untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
“Yang jelas, saya akan segera menyelesaikan masalah ini. Saya tidak mau banyak bicara tanpa tindakan. Tolong doakan agar semuanya lancar, tetap semangat,” tandasnya.
Editor: Bayu Mulyana