PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Curah hujan deras yang mengguyur Kabupaten Pandeglang sejak Sabtu (18/1) menyebabkan banjir melanda 28 desa di 13 kecamatan. Sungai-sungai meluap akibat intensitas hujan yang tinggi, merendam permukiman warga dan menimbulkan kerusakan infrastruktur.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBDPK) Pandeglang, Nana Mulyana, menyatakan bahwa pendangkalan sungai dan saluran air yang buruk menjadi penyebab utama banjir.
“Ada 11 kecamatan dan 18 desa yang dilaporkan terendam. Ini disebabkan oleh pendangkalan sungai dan saluran air yang buruk,” ungkap Nana, Sabtu, 18 Januari 2025.
Di antara kecamatan yang terdampak adalah Patia, Sumur, Munjul, Cikeusik, Sobang, Picung, Sukaresmi, Panimbang, dan Pagelaran, dengan Kecamatan Sobang menjadi wilayah yang paling parah.
“Yang paling parah laporan saat ini datang dari Kampung Apolo, Desa Bojen, Kecamatan Sobang. Ketinggiannya sampai mencapai pinggang orang dewasa,” kata Nana.
Selain merendam ribuan rumah, banjir ini juga menyebabkan kerusakan sejumlah infrastruktur. BPBDPK masih melakukan pendataan terhadap kerusakan dan titik-titik yang terdampak.
“BPBDPK sudah mengirimkan lima tim ke daerah terdampak banjir. Jika ada kecamatan yang sudah landai, kami tarik untuk membantu daerah yang masih terendam,” jelasnya.
Tim BPBDPK terus melakukan penanganan darurat di lapangan sambil mendata kerusakan yang ada. Dalam upaya ini, mereka juga membantu warga yang terdampak.
Banjir yang melanda Pandeglang memaksa ratusan warga mengungsi.
Anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Pandeglang, Ade Mulyana, menyebutkan bahwa sekitar 120 Kepala Keluarga (KK) dari Desa Sukasaba, Kecamatan Munjul, dan 240 KK dari Desa Bojen, Kecamatan Sobang, kini mengungsi di masjid.
“Mereka mengungsi di masjid. Dinas Sosial juga mulai mendirikan dapur umum di Kampung Cilamis, Desa Sukasaba, Kecamatan Munjul,” kata Ade.
Menurut Ade, warga yang terdampak membutuhkan bantuan berupa sembako, makanan siap saji, selimut, serta perahu karet untuk mengevakuasi lansia yang kesulitan bergerak.
Meski cuaca mulai cerah, kondisi di hulu sungai masih mengkhawatirkan.
“Saat ini cuaca sudah cerah, namun hulu sungai masih terpantau mendung, sehingga masih berpotensi diguyur hujan,” pungkasnya.
Editor : Merwanda