CILEGON, RADARBANTEN.CO.ID – Wali Kota Cilegon, Robinsar, dinilai lamban dalam merealisasikan program 100 hari kerja yang telah dijanjikan.
Lebih dari satu bulan menjabat, mahasiswa menilai belum ada percepatan signifikan dalam enam aspek utama yang dijanjikan saat kampanye.
Koordinator Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Banten Bersatu Wilayah Cilegon, Eko Setiawan, menyebut bahwa Robinsar saat ini masih berfokus membangun citra kepemimpinannya sesuai dengan slogan Cilegon Juare.
Namun, ia menekankan bahwa koordinasi dengan berbagai elemen di Kota Cilegon sangat diperlukan untuk mewujudkan visi tersebut.
“Kinerja Robinsar setelah dilantik, saya rasa beliau masih mencoba membangun branding kepemimpinannya yang sesuai dengan slogan Cilegon Juare, di mana pemerintahannya ingin menjadikan segala aspek di Kota Cilegon sebagai juara. Tetapi tentu hal ini membutuhkan koordinasi dengan semua elemen yang ada di Kota Cilegon,” ujar Eko, Kamis (21/3).
Lebih lanjut, mahasiswa menyoroti bahwa dalam 100 hari kerja, Robinsar-Fajar memiliki komitmen untuk menunaikan janji dalam enam aspek penting, yaitu pendidikan, kesehatan, kerja sama dunia usaha dan industri, infrastruktur, kesejahteraan rakyat (kesra), dan pelayanan publik.
Namun, hingga kini, progres di luar sektor infrastruktur masih minim.
“Sebulan ini yang terlihat baru gencarnya perbaikan infrastruktur dan lingkungan, seperti drainase hingga penataan Masjid Agung. Selebihnya, belum ada progres nyata dari program 100 hari kerja yang dijanjikan,” tambahnya.
Eko juga mengkritisi kemungkinan bahwa fokus pemerintah saat ini lebih banyak tertuju pada infrastruktur karena mendekati arus mudik Lebaran.
“Mungkin karena wayahe arus mudik, jadi yang bisa terlihat, terlihat dulu,” ujarnya.
Mahasiswa berharap dalam sisa waktu 100 hari kerja, Robinsar-Fajar dapat menunaikan komitmen enam janji kampanyenya.
“Kalau tidak terealisasi, lalu apa bedanya dengan pemerintahan sebelumnya yang hanya bisa omon-omon (bicara saja) tanpa hasil konkret?” tegasnya.
BEM Banten Bersatu Wilayah Cilegon menegaskan akan terus mengawal dan mengkritisi kebijakan pemerintah agar janji kampanye yang telah disampaikan kepada masyarakat tidak hanya menjadi sekadar retorika politik.
Editor: Bayu Mulyana