SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Gubernur Banten Andra Soni mendesak seluruh pemerintah kabupaten/kota di Provinsi Banten untuk segera mengonsolidasikan dukungan terhadap Bank Banten.
Menurutnya, kekuatan Bank Pembangunan Daerah itu tidak bisa hanya bertumpu pada satu-dua daerah, melainkan memerlukan keberpihakan penuh dari semua pihak.
“Saat ini baru Lebak dan Kota Serang,” ujar Andra saat Rapat Umum Pemegang Saham atau RUPS Tahunan Bank Banten di gedung Pendopo Gubernur Banten, KP3B, Kamis (10/4).
Andra menekankan pentingnya solidaritas daerah untuk memperkuat bank milik sendiri. Ia meyakini bahwa jika seluruh pemerintah kabupaten/kota di Banten menempatkan Rekening Umum Kas Daerah atau RKUD di Bank Banten, maka kekuatan finansial dan kapasitas perbankan daerah akan meningkat drastis.
“Kalau bukan kita, siapa lagi. Kalau bukan sekarang, kapan lagi,” kata politikus Partai Gerindra itu.
Ia mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat dua daerah lagi, yakni Kota Cilegon dan Kabupaten Pandeglang, berencana menyusul Lebak dan Kota Serang untuk memindahkan RKUD mereka ke Bank Banten. “Hari ini, stakeholder hadir memberikan support moral, Wali Kota Serang Pak Budi Rustandi hadir yang RKUD-nya sudah di Bank Banten, ada juga Lebak. Kota Cilegon. Karena Bank Banten sesuai nama dan sejarahnya wajib diperjuangkan,” tegas Andra.
Menurutnya, Bank Banten tidak hanya penting sebagai simbol kemandirian keuangan daerah, tapi juga memiliki potensi besar dalam mengelola dana publik secara efektif dan profesional. “Tugas dari direksi menindaklanjuti, potensi kita baik dan harus dimanfaatkan,” tambahnya.
Andra mengingatkan bahwa perubahan tidak bisa terjadi secara instan, tapi harus terus didorong. “Sepuluh juga dimulai dari satu,” ujarnya.
Sementara itu, Walikota Serang Budi Rustandi dan Pemkab Lebak menyatakan bangga telah lebih dulu mempercayakan pengelolaan RKUD kepada Bank Banten. Sedangkan Wali Kota Cilegon Robinsar, yang baru beberapa bulan menjabat, mengatakan masih akan mempelajari aturan yang berlaku. “Saya akan baca dulu aturannya, karena baru beberapa bulan menjabat,” tuturnya.
Direktur Utama Bank Banten M Busthami menyambut baik rencana pemindahan RKUD dari daerah lain. Ia memastikan bahwa Bank Banten sudah siap secara teknis dan administratif. Apalagi, pengalaman dalam mengelola RKUD Pemprov Banten, Pemkot Serang, dan Pemkab Lebak menjadi modal penting.
“Persiapan teknis dan administratif tetap berjalan. Kami juga melakukan sharing, menyampaikan kepada pemerintah kabupaten/kota tentang apa yang sudah dan sedang kami lakukan. Di sisi lain, kami juga menanyakan kebutuhan perbankan dari pemerintah kabupaten/kota,” ujarnya.
Dalam RUPS tersebut, Bank Banten juga membahas lima agenda utama, seperti persetujuan laporan keuangan, penggunaan laba bersih, penunjukan akuntan publik, laporan penggunaan dana hasil PUT ke-6 dan ke-7, serta perubahan pengurus Perseroda. Selain itu, RUPS Luar Biasa digelar untuk membahas persetujuan penambahan modal melalui PUT ke-8 serta rencana penyertaan modal dalam bentuk aset atau inbreng dari Pemprov Banten.
Dalam dua tahun terakhir, kinerja Bank Banten menunjukkan tren positif. Penyaluran kredit pada akhir 2024 mencapai Rp3,85 triliun, dan penghimpunan dana pihak ketiga sebesar Rp1,11 triliun. Laba bersih pun meningkat 47 persen dari Rp26,59 miliar pada 2023 menjadi Rp39,33 miliar pada 2024.
Langkah dua daerah baru yang bersiap memindahkan RKUD dinilai sebagai titik balik penting dalam mendorong transformasi Bank Banten menjadi bank yang benar-benar menjadi kebanggaan masyarakat Banten. (nna/nda)