PANDEGLANG,RADARBANTEN.CO.ID–Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Pandeglang angkat bicara soal aksi warga yang menanam pohon pisang di jalan berlubang di Kampung Tenjolaya, Kelurahan Kabayan, Kecamatan Pandeglang.
Plt Kabid Bina Marga DPUPR Pandeglang, Andrian, mengatakan perbaikan jalan tersebut sudah direncanakan. Namun, saat ini pihaknya belum sempat melakukan perbaikan karena masih fokus mengerjakan proyek jalan di wilayah lain.
“Ada (rencana perbaikan), cuman belum keburu, masih ngerjain di wilayah lain. Kita masih nunggu kesiapan personel juga,” kata Andrian saat dihubungi, Senin 28 April 2025.
Andrian menjelaskan, ruas jalan tersebut memang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Pandeglang. Sebelumnya, jalan itu berstatus jalan biasa sebelum resmi masuk sebagai ruas jalan kabupaten pada 2023.
“Iya, jalan kabupaten. Baru masuk tahun 2023, sebelumnya jalan poros biasa,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Warga Tenjolaya, Kelurahan Kabayan, Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, menanam pohon pisang di tengah jalan berlubang. Aksi itu sebagai bentuk protes lantaran jalan tersebut tak kunjung diperbaiki.
Selain sebagai bentuk kekesalan, pohon pisang itu juga dipasang sebagai tanda agar pengendara lebih berhati-hati saat melintas di lokasi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, jalan berlubang itu telah memakan banyak korban. Kondisi jalan yang gelap ditambah lubang cukup besar membuat pengendara kerap terjebak dan mengalami kecelakaan terutama pada malam hari saat pencahayaan minim.
Salah satu warga setempat, Irman alias Ewok, mengatakan bahwa jalan berlubang yang tak jauh dari pusat pemerintahan ini sudah cukup lama dibiarkan tanpa perbaikan.
“Sudah lama, lebih dari satu tahun. Kondisi jalan berlubang besar, dalam, itu bawahnya saluran air. Pasti bahaya banget,” ungkapnya saat diwawancarai di lokasi, Senin 28 April 2025.
Reporter: Moch Madani Prasetia
Editor: Agung S Pambudi