KABUPATEN TANGERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Seorang siswa Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hasaniyah Kampung Rawalini, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Ilyas Nashrul Haq Bin Khairuddin tewas terlindas truk tanah pada Jumat dini hari, 2 Mei 2025.
Peristiwa nahas tersebut terjadi di jalan Bojong Renged – Kampung Melayu saat baru pulang ziarah dari Wali Songo bersama rombongan.
Peristiwa tersebut terjadi saat korban sedang dalam perjalanan kembali menuju rumahnya di Desa Kelor, Kecamatan Sepatan Timur.
Dia dijemput oleh ayahnya menggunakan sepeda motor. Dan saat melintasi jalan yang berlubang, korban terjatuh.
Pada saat yang bersamaan, sebuah truk tanah dari arah proyek pembangunan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 datang dan melindas tubuh korban hingga meninggal dunia di tempat.
Pengasuh Pondok Pesantren Al Hasaniyah Rawalini, Dr. H. Muhamad Qustulani membenarkan peristiwa tersebut. Dimana korban merupakan siswa yang telah lulus dari Madrasah Aliyah Al Hasaniyah.
“Atas kejadian ini, kami turut berduka cita sedalam-dalamnya, semoga Allah SWT menerima seluruh amal ibadahnya adinda Ilyas Nashrul Haq Bin Khairuddin dan mengampuni segala dosanya, serta ditempatkan di sisi orang-orang saleh,” ucap Muhamad Qustulani, Sabtu pagi, 3 Mei kepada RADARBANTEN. CO. ID
Muhamad Qustulani yang akrab di panggil Gus Fani mengungkapkan bahwa kecelakaan ini menjadi tamparan keras bagi masyarakat dan pemerintah daerah.
Sebab kata Gus Fani, proyek pembangunan besar seperti PIK 2 di wilayah pesisir utara Kabupaten Tangerang kerap menimbulkan masalah keselamatan dalam berlalu lintas.
“Terlebih bagi warga dan santri yang sering melintasi jalur tersebut, yang banyak truk berlalu-lalang membawa tambang tanah untuk mengurug kawasan tersebut,” ungkap Gus Fani.
Dikatakan Gus Fani, ketika tahu ada santri yang kedua kali menjadi korban truk tanah, masyarakat dan alumni serta pimpinan pesantren, majelis taklim, dan musholla ramai-ramai meminta kepada keluarga kami untuk melakukan aksi langsung ke PIK 2.
“Namun kami mencegah untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,”katanya
Senada, Pimpinan Yayasan Al Hasaniyah, KH. Muhammad Mansyur Hasan menyerukan agar pemerintah daerah, pihak pengembang PIK 2 dan kepolisian segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap dampak pembangunan yang ada di pesisir utara Kabupaten Tangerang, terutama dalam aspek keselamatan di jalan raya.
“Dan khusus kepada pengembang, kami mendesak supaya tidak lagi menggunakan jalan umum sebagai jalur angkutan proyek,” tegas Kyai Masyur.
Kyai Mansyur juga menekankan pentingnya keselamatan publik sebagai prioritas dalam setiap proyek pembangunan.
Dimana, kecelakaan ini harus menjadi titik balik untuk menyelamatkan generasi penerus bangsa dari ancaman pembangunan yang tidak berkeadilan.
Dalam tragedi ini, dirinya menyerukan ketenangan, kesabaran, dan menyerahkan langkah-langkah berikutnya kepada para masyayikh dan tokoh masyarakat secara musyawarah. Jangan sampai terjadi konflik sosial baru akibat ketidakadilan oleh pembangunan ini.
“Jadi, jangan sampai anak-anak kita menjadi korban truk tanah berikutnya.”pungkas Kyai Mansyur.
Editor: Bayu Mulyana