SERANG,RADARBANTEN.CO.ID – Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Muhamad Ali beserta dengan Kementerian Pertanian melakukan panen perdana kedelai Migo AL1-89 yang dikembangkan di Desa Ranca Sanggal, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang.
Pengembangan farietas kedelai Migo AL1-89 sendiri merupakan pilot project untuk menunjang program ketahanan pangan TNI Angkatan Laut (AL) dengan Maporina.
Dalam kesempatan tersebut KASAL Laksamana Mohamad Ali didampingi oleh Direktorat Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Yudi Sastro serta Ustad Adi Hidayat.
KASAL Laksamana Mohamad Ali mengatakan, pihaknya telah melakukan kerja sama untuk pengembangan kedelai farietas Migo AL1-89 untuk dikembangkan di Kabupaten Serang. Tak hanya itu, pihaknya juga melakukan panen kedelai Migo serta melauching pupuk organik Jangkar.
“Proses panen ke depan ke depan didorong bisa tiga sampai empat kali panen per tahunnya,” katanya, Kamis 8 Mei 2025.
Ia mengatakan, farietas kedelai Migo AL1-89 akan dikembangkan di daerah lainnya, seperti di Lampung dan di Bogor. “Kemudian pelaksanaannya juga nanti akan dikerjasamakan dan semua mendapat tuntunan dari Profesor Ali untuk kesuksesan dari proses panen kedelai ini,” ujarnya.
Ia mengatakan, kebutuhan kedelai di Indonesia saya ini masih sangat tinggi. Bahkan produksi kedelai Indonesia belum mampu menutupi kebutuhan kedelai dalam negeri. Untuk itu, saat ini Indonesia masih melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan kedelai.
“Makanya dari program bapak Presiden untuk ketahanan pangan, maka untuk kedelai didorong agar jangan sampai lagi impor ke depannya, maka kita akan uji coba ini. Kalau ini sukses nanti mungkin kita tidak akan lagi mengimpor kedelai,” ujarnya.
Ia mengatakan, untuk pilot project di Kabupaten Serang sendiri, pihaknya telah menanam kedelai di lahan seluas 1,5 hektare di Desa Ranca Sanggal dengan produksi per hektare nya hampir lima ton.
“Jadi hasil panen per hektarenya, 4,4 ton. Nanti kita akan terapkan di berbagai tempat seperti di Lampung tadi, di Bengkulu, kemudian di Manado, Pasuruan, kemudian di Pasir Angin Bogor tadi. Nah, itu di Bogor tadi 2 hektar ya uji cobanya,” ujarnya.
Untuk hasil panennya sendiri, nantinya akan dipasarkan untuk pemenuhan kedelai di dalam negeri. “Kemudian ada sih beberapa pihak swasta yang sudah siap mengambil hasil panennnya,” pungkasnya.
Peneliti Kedelai AL1-89 Prof Ali Zum Mashar mengatakan pihaknya siap mendukung sepenuhnya program ketahanan pangan di Indonesia dengan berbagai penemuan terbaik dari dirinya.
“Di mana sudah kita saksikan tadi panen Kedelai Migo AL1-89, kedelai AL1-89 itu produktivitasnya di musim hujan mampu 4,4 ton per hektare. Dan di musim kemarau tidak kurang dari 5,2-5,5 ton bahkan sampai 6,5 ton per hektare,” katanya.
Menurut dia kedelai tersebut adalah kedelai terbaik di Indonesia karena produktivitasnya tertinggi. Penemuan itu dipersembahkan untuk mendukung ketahanan pangan dan swasembada kedelai yang dicanangkan Presiden Prabowo – Gibran yang akan dilaksanakan oleh Menteri Pertanian kerja sama dengan KSAL TNI Angkatan Laut.
“Saya berharap agar ini dapat secepatnya berkembang dalam waktu yang tidak begitu lama di mana-mana,” pungkasnya.
Reporter: Ahmad Rizal Ramdhani
Editor: Aditya