PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Innalillahi wainnailaihi raji’un. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pandeglang, Ali Fahmi Sumanta, meninggal dunia pada hari Senin, 9 Juni 2025, pukul 07.39 WIB.
Ali Fahmi meninggal dunia di usia 57 tahun, setelah menjalani perawatan secara intensif di ruang ICU (Itensive Care Unit) RSUD Banten sejak Jumat, 6 Juni 2025, sampai hari Senin, 9 Juni 2025.
Ali Fahmi lahir 20 Juni 1967 di Kampung Cikiray, RT01 RW 01, Kelurahan Cigadung, Kecamatan Karangtanjung, Kabupaten Pandeglang.
Ali Fahmi tutup usia 11 hari menjelang hari ulang tahunnya.
Almarhum disemayamkan di rumah duka, di tanah kelahirannya dan dimakamkan di TPU Kadupereng, Kelurahan Cigadung, Kecamatan Karangtanjung, pukul 14.00 WIB.
Sebelum meninggal dunia, Ali Fahmi menjalankan aktivitas terakhir pada hari Kamis, 5 Juni 2025.
Keeseokan harinya, Jumat, 6 Juni 2025, setelah selesai shalat Subuh dan persiapan mau berangkat shalat Idul Adha, badannya merasakan lemas kemudian tidak sadarkan diri.
Oleh pihak keluarga selanjutnya dilarikan ke RSUD Banten dan sampai di rumah sakit didiagnosa kena stroke ringan, kemudian sempat muntah darah dan pembuluh darahnya pecah, sehingga langsung di bawa ke ruang ICU.
Setelah menjalani perawatan kurang lebih tiga hari di ruang ICU, Ali Fahmi meninggal dunia pada pukul 07.39 WIB.
Ajudan Sekda Pandeglang, Abu, mengaku kaget dan syok saat mendengar kabar atasannya sakit.
“Saya sangat kehilangan dan kaget karena memang waktu terakhir kerja pada hari Kamis (5 Juni 2025), Bapak (Sekda Pandeglang Ali Fahmi Sumanta) terlihat sehat wal afiat. Tidak mengeluhkan sakit,” katanya kepada Radar Banten di rumah duka di Kampung Cikiray, Kelurahan Cigadung, Kecamatan Karangtanjung, Senin, 9 Juni 2025.
Abu menjelaskan, pada hari itu aktivitas seperti biasanya cukup padat. Setelah apel pagi seperti biasa masuk ke ruang kerja.
“Kemudian undangan ke Kadubanen. Saat itu Bapak lagi puasa karena memang setiap hari Senin dan Kamis Bapak selalu berpuasa,” katanya.
Pada saat undangan, Abu menerangkan, atasannya itu tidak seperti hari biasa undangan saat berpuasa. Ketika sudah datang, langsung pulang.
“Tapi hari itu berbeda, Bapak istirahat dulu sejenak terus ngobrol dengan teman alumni. Bapak terlihat bahagia bercanda sama teman alumni SMP,” katanya.
Setelah undangan, Ali Fahmi sempat menengok Kepala BPKD Pandeglang, Yahya Gunawan Kasbin, yang dirawat di rumah sakit.
“Bapak menengok pak Yahya lagi sakit dan mendoakan agar cepat sembuh. Terus habis itu main basket di GOR Cikupa,” katanya.
Kalaupun sedang menjalankan ibadah puasa, Ali Fahmi tampak sehat dan terlihat tidak mengalami kelelahan.
Ali Fahmi juga menghadiri apel bersama Taruna peserta Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara (Latasitardanus) XLV.
“Kalau Abu melihat secara kasat mata enggak ada yang lagi dipikirin, lagi happy. Jadi terakhir ketemu dengan Bapak hari Kamis itu,” katanya.
“Hari itu, Bapak memilih buka puasa di rumah. Biasanya enggak pernah tapi hari itu pulang, dan terakhir itu Bapak mengucapkan sambil melambaikan tangan “Hai gaes minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir batin”,” katanya.
Kemudian, omongan terakhir Ali Fahmi kepada Abu adalah ketika mengajak untuk menghadiri suatu acara.
“Bapak memang kalau pas hari libur itu mau ngajak itu ngomong dulu. Omongan terakhir itu Bapak ngomong kalau nanti hari Senin jangan ke mana-mana, mau ada acara, saat itu saya jawab iya tanpa mengetahui acara apanya,” katanya.
Abu mengenang Ali Fahmi sebagai sosok sangat baik dan tidak ingin semua kegiatan protokoler. Jadi bersikap santai, namun tegas dalam bekerja.
“Sekalipun marah tapi mudah baik lagi. Namanya juga kita bekerja, pastinya ada kalanya kita salah, dan Bapak pernah marah, dalam satu jam sudah biasa lagi bercanda dan tertawa bersama,” katanya.
Editor: Agus Priwandono