SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Usia 25 tahun adalah masa krusial dalam hidup. Banyak orang di usia ini sedang meniti karier, membangun relasi, hingga merancang masa depan.
Di balik semua itu, satu hal yang tak boleh diabaikan adalah manajemen keuangan pribadi.
Mengatur uang dengan benar di usia ini bisa menjadi penentu kestabilan hidup di masa depan.
Berikut panduan mengatur keuangan di usia 25 tahun, agar kamu lebih siap menghadapi tantangan hidup:
1. Kenali pendapatan dan gaya hidupmu.
Langkah pertama adalah memahami seberapa besar penghasilanmu setiap bulan. Baik kamu bekerja tetap, freelance, maupun wirausaha, penting untuk mencatat seluruh pemasukan dan pengeluaran.
Cek gaya hidup: Apakah gaya hidupmu sesuai dengan pendapatanmu?
Batasi fomo: Jangan tergoda hidup mewah hanya karena tekanan sosial atau media.
2. Buat anggaran bulanan.
Gunakan prinsip 50/30/20, yaitu 50 persen untuk kebutuhan pokok (makan, transportasi, sewa, tagihan), 30 persen untuk keinginan (hiburan, nongkrong, belanja), 20 persen untuk menabung dan investasi
Atur anggaran secara realistis dan disiplinlah dalam mengikutinya.
3. Siapkan dana darurat.
Dana darurat adalah uang cadangan yang bisa digunakan saat terjadi hal tak terduga, seperti sakit atau kehilangan pekerjaan.
Target ideal: 3–6 kali pengeluaran bulanan.
Simpan di rekening terpisah yang mudah diakses, seperti tabungan atau e-wallet berbunga
4. Bebaskan diri dari utang konsumtif.
Utang boleh saja, asal produktif. Tapi hindari utang kartu kredit, cicilan gaya hidup, atau paylater untuk hal tidak penting.
Lunasi utang berbunga tinggi lebih dulu.
Gunakan prinsip: kalau tidak bisa beli dua kali lipat, jangan beli.
5. Mulai investasi sedini mungkin.
Semakin muda kamu berinvestasi, semakin besar potensi hasilnya karena efek compound interest (bunga berbunga).
Mulai dari yang mudah, seperti reksa dana, emas digital, atau saham blue chip.
Investasikan secara rutin, walaupun kecil (misalnya Rp100.000 per bulan).
6. Lindungi diri dengan asuransi.
Kesehatan adalah aset penting. Miliki minimal asuransi kesehatan, baik dari kantor atau mandiri.
Jika sudah punya tanggungan, pertimbangkan asuransi jiwa.
Asuransi akan membantu mencegah keuanganmu hancur karena hal tak terduga.
7. Belajar literasi keuangan.
Usia 25 adalah waktu yang pas untuk mulai melek keuangan.
Kamu bisa belajar dari:
– Buku (misalnya Rich Dad Poor Dad, The Psychology of Money),
– Podcast keuangan,
– Akun media sosial yang edukatif,
– Ilmu keuangan yang kamu pelajari hari ini akan jadi modal jangka panjang.
8. Tetapkan tujuan keuangan.
Tentukan target dalam 1, 5, hingga 10 tahun ke depan. Misalnya:
– 1 tahun punya dana darurat dan bebas utang,
– 5 tahun beli kendaraan atau DP rumah,
– 10 tahun punya investasi jangka panjang untuk pensiun dini.
Tujuan akan membantu kamu lebih fokus dan termotivasi.
9. Jangan lupa menikmati hidup.
Mengatur keuangan bukan berarti pelit. Kamu tetap bisa menikmati hidup, traveling, atau jajan kopi —asal sudah sesuai anggaran dan prioritas.
Kunci utamanya adalah seimbang antara hari ini dan masa depan.
Kesimpulan:
Mengatur keuangan di usia 25 tahun bukan tentang menjadi kaya seketika, tapi tentang membangun fondasi yang kokoh.
Dengan mengelola uang secara bijak, kamu bisa menghindari krisis keuangan di masa depan dan memiliki kebebasan untuk memilih jalan hidup yang kamu inginkan.
Ingat, uang adalah alat, bukan tujuan. Gunakan ia untuk menciptakan hidup yang kamu impikan.
Editor: Agus Priwandono