SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Ketua Subkomite Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Ahmad Wildan, mengungkap fakta mengejutkan. Ia menyebut lebih dari 60 persen kecelakaan di jalan tol disebabkan oleh faktor pengemudi.
Menurut Wildan, penyebabnya beragam, mulai dari kelelahan, microsleep, hingga perilaku pengemudi yang tidak disiplin menempatkan kendaraan pada lajurnya.
“Truk sering menduduki semua lajur. Padahal seharusnya tetap di kiri agar gap kecepatan tidak terlalu tinggi. Kalau lambat di kiri, cepat di kanan. Kalau bercampur, risikonya tinggi,” jelasnya, Senin 29 September 2025.
Wildan menyebut solusi paling efektif adalah 3E, yakni rekayasa lalu lintas dengan marka dan papan informasi yang jelas, edukasi kepada pengemudi, serta penegakan hukum tegas dengan denda tinggi agar memberi efek jera. Ia mencontohkan, saat arus mudik Lebaran angka kecelakaan turun drastis karena truk dilarang melintas. Hal serupa juga terlihat di Tol MBZ yang lebih aman karena tidak ada truk.
Selain Wildan, pakar keselamatan Sony Susmana dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) juga mengingatkan pentingnya disiplin beristirahat dan menerapkan defensive driving. “Kalau lelah, istirahatlah. Jangan paksakan diri,” katanya.
Group CTO ASTRA Infra, Rinaldi, menegaskan kampanye #SahabatSelamat adalah komitmen perusahaan untuk menjaga keselamatan pengguna jalan. Selain edukasi, ASTRA Tol Tamer juga memperkuat infrastruktur dengan pemeliharaan rutin, rekonstruksi jalan, perbaikan drainase, hingga penambahan stok aspal dan tenaga patching untuk menghadapi musim hujan.
Dalam acara tersebut, ASTRA Tol Tamer juga menghadirkan Posko Bebas Ngantuk lengkap dengan layanan cek kesehatan gratis dan permainan konsentrasi. Pengemudi juga mendapat Paket Penunjang Keselamatan berisi kopi, air freshener, dan kipas tangan dengan pesan edukasi.
Sebagai pengelola ruas tol sepanjang 72,45 kilometer yang menghubungkan Jawa dan Sumatera, ASTRA Tol Tamer berharap kampanye ini bisa menumbuhkan budaya keselamatan yang lebih kuat, khususnya bagi pengemudi truk yang menjadi penyumbang besar kecelakaan di jalan tol.
Editor: Mastur Huda











