PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Warga Kampung Jeruk, Desa Tegalongok, Kecamatan Koroncong, Kabupaten Pandeglang, mengeluhkan kondisi jalan rusak parah yang tak kunjung diperbaiki meski puluhan tahun. Jalan yang menjadi akses utama antar kampung dan desa itu kini penuh lubang, licin, dan berbatu.
Dari pantauan di lokasi, ruas jalan sepanjang sekitar 3 kilometer yang menghubungkan Desa Tegalongok dengan wilayah Pasirkarag tampak rusak berat. Jalan tersebut masuk kategori jalan kabupaten dan kerap dikeluhkan pengguna kendaraan karena rawan kecelakaan, terutama saat hujan.
Salah satu warga, Yuyun, mengatakan bahwa pembangunan jalan terakhir kali dilakukan sekitar tahun 2005. Sejak itu, belum pernah ada perbaikan berarti meski kondisi jalan terus memburuk.
“Yang saya tahu, tahun 2005 itu terakhir dibangun. Sampai sekarang belum ada perbaikan, sudah hampir 20 tahun,” kata Yuyun, Jumat 10 Oktober 2025.
Menurut Yuyun, saat musim hujan banyak pengendara yang terpeleset akibat jalan licin dan berlubang. Air hujan yang menggenang juga memperparah kondisi jalan.
“Banyak yang terpeleset karena licin dan berlubang. Pernah juga anak sekolah jatuh karena jalannya becek dan rusak,” katanya.
Ia menjelaskan, warga sudah berkali-kali berharap adanya perbaikan setiap kali terjadi pergantian kepala daerah baik itu bupati maupun gubernur. Infrastruktur yang baik, kata dia, akan menunjang kegiatan ekonomi dan pendidikan warga.
“Harapannya, minta tolong jalan segera dibangun supaya aktivitas warga lancar dan tidak ada yang celaka lagi,” jelasnya.
Selain kondisi jalan yang rusak, warga juga mengeluhkan tak adanya saluran pembuangan air di sekitar jalan. Hal itu menyebabkan air hujan menggenang dan masuk ke rumah warga.
“Enggak ada solokan. Jadi kalau hujan, air tergenang di jalan dan masuk ke rumah-rumah,” ucapnya.
Menanggapi keluhan itu, Kepala Seksi Pembangunan Kecamatan Koroncong, Didi Heriyadi, mengaku pihaknya telah mengusulkan perbaikan jalan tersebut ke pemerintah daerah melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) desa dan kecamatan.
“Kami sudah berupaya mengusulkan lewat Musrenbang selama kurang lebih empat tahun, tapi belum ada tindak lanjut,” kata Didi.
Didi menuturkan, sebagian besar pembangunan di Kecamatan Koroncong sudah mencapai sekitar 70 persen di tiap desa. Namun, beberapa jalan kabupaten masih memerlukan perhatian serius.
“Untuk prioritas tahun ini kami fokus pada pembangunan jalan, tapi tetap bergantung pada anggaran yang tersedia,” tuturnya.
Ia menyebut, sejumlah desa di wilayahnya masih memiliki jalan rusak yang belum tersentuh perbaikan, seperti Desa Awilega, Sukajaya, Tegalongok, Pasirkarag, dan Gerendong.
“Mudah-mudahan tahun ini atau tahun depan sudah bisa direalisasikan, karena warga sangat berharap jalan segera diperbaiki,” tutupnya.
Editor: Abdul Rozak











