SERANG,RADARBANTEN.CO.ID – Ribuan koperasi di Provinsi Banten kini tengah mengalami kondisi “mati suri”.
Berdasarkan data Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop UKM) Banten, dari sekitar 7.000 koperasi yang terdaftar di luar program Koperasi Desa Merah Putih (KDMP), sebanyak 4.000 koperasi tidak aktif karena tidak lagi menjalankan kegiatan organisasi.
Kepala Dinkop UKM Banten, Agus Mintono, mengatakan sebagian besar koperasi yang mati suri disebabkan tidak menjalankan Rapat Anggota Tahunan (RAT), padahal kegiatan tersebut merupakan indikator utama keberlangsungan koperasi.
“Banyak koperasi yang dibentuk hanya di awal, tapi setelah itu tidak pernah ada kegiatan, tidak RAT, bahkan pengurusnya tidak aktif lagi. Akhirnya statusnya menjadi tidak aktif,” ujar Agus di Serang.
Ia menjelaskan, tidak sedikit koperasi yang secara administratif masih tercatat, namun tidak memiliki aktivitas ekonomi maupun pelayanan kepada anggotanya.
“Ibaratnya hidup segan, mati tak mau. Mereka ada di data, tapi tidak berfungsi sebagai lembaga ekonomi masyarakat,” tambahnya.
Selain absen dalam RAT, penyebab lain koperasi menjadi mati suri adalah karena tidak menjalankan program kerja yang telah disusun.
Menurut Agus, beberapa koperasi tetap melaksanakan RAT, tetapi sebatas formalitas tanpa realisasi kegiatan.
“Kadang RAT tetap dilakukan, tapi tidak ada tindak lanjut dari hasil rapat. Tidak ada program yang dijalankan, sehingga kami kategorikan sebagai koperasi tidak aktif,” jelasnya.
Reporter : Yusuf Permana
Editor: AGung S Pambudi











