PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Kegiatan Job Fair atau bursa kerja yang sempat digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) beberapa waktu lalu menuai kritik. Sejumlah pencari kerja (pencaker) menuding kegiatan tersebut hanya sebatas formalitas tanpa hasil nyata.
Salah satu peserta asal Pandeglang, Ridwan, mengaku kecewa karena belum mendapat kabar dari perusahaan yang ia lamar lewat Job Fair yang digelar pada Selasa (7/10) itu.
“Kalau dibilang kecewa, ya saya kecewa. Sampai sekarang belum ada panggilan dari perusahaan yang saya lamar, padahal semua persyaratan dan sertifikat saya lengkap,” kata Ridwan, Jumat 24 Oktober 2025.
Ridwan menyebutkan, kegiatan tersebut tidak memberikan dampak langsung bagi pencari kerja.
“Saya anggap itu cuma formalitas saja. Mungkin hanya orang-orang tertentu yang bisa diterima,” ujarnya.
Ia berharap Disnakertrans Pandeglang lebih transparan dan melakukan evaluasi menyeluruh agar hasil penyerapan tenaga kerja bisa diketahui secara jelas.
“Saya harap ke depan lebih transparan, jadi pencaker tahu hasilnya dan benar-benar bermanfaat,” sambungnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Disnakertrans Pandeglang, Agus Suryana, mengatakan pihaknya masih menunggu laporan dari perusahaan terkait hasil seleksi pencaker.
“Sampai hari ini kami masih menunggu laporan karena proses di perusahaan belum selesai. Kami terus berkomunikasi supaya ada kepastian penyerapan tenaga kerja,” kata Agus.
Agus menyebut, sejauh ini baru dua orang pencaker yang dinyatakan diterima kerja oleh salah satu perusahaan peserta.
“Informasi sementara baru dua orang diterima di perusahaan Mayora. Yang lain belum menyampaikan laporan karena masing-masing perusahaan punya mekanisme sendiri,” jelasnya.
Dalam kegiatan Job Fair tersebut, ada 15 perusahaan yang berpartisipasi dengan total sekitar 900 lowongan kerja. Namun jumlah itu bisa berubah sesuai kebutuhan masing-masing perusahaan.
“Itu data awal, tapi bisa berubah. Semua tergantung kebutuhan perusahaan,” ujarnya.
Agus membantah kegiatan Job Fair bukan sekadar acara seremonial, tetapi upaya serius Pemkab Pandeglang untuk membuka peluang kerja bagi masyarakat.
“Tidak benar kalau dibilang cuma formalitas. Kami pakai anggaran pemerintah, jadi setiap kegiatan pasti dievaluasi agar pelaksanaan berikutnya lebih baik,” tegasnya.
Ia menambahkan, pihaknya akan memperbaiki konsep dan memperkuat sosialisasi agar informasi lowongan dan hasil seleksi bisa tersampaikan lebih luas.
“Kadang ada pencaker yang tidak tahu perkembangan terbaru karena informasi belum sampai. Ke depan, kami akan perkuat komunikasi supaya semua pihak tahu hasilnya,” pungkasnya.
Editor: Mastur Huda











