KOTA TANGSEL, RADARBANTEN.CO.ID – Pemerintah Kota Tangerang Selatan atau Pemkot Tangsel akan memangkas dana hibah untuk Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) pada tahun 2026 mendatang.
Pemangkasan ini merupakan bagian dari kebijakan efisiensi anggaran akibat berkurangnya dana transfer dari pemerintah pusat dan provinsi sebesar Rp510 miliar.
Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, mengatakan, penyesuaian anggaran ini perlu dilakukan untuk menjaga keseimbangan antara pendapatan dan belanja daerah agar tidak terjadi defisit APBD.
“Hibah KONI tahun depan saya kurangi, tapi bukan Porprovnya, lebih ke KONI. Bantuan-bantuan hibah keuangan jauh saya kurangi,” kata Benyamin saat menghadiri acara Fasilitasi Bantuan Permodalan, Sertifikasi Halal dan Digital QRIS di Gedung Galeri UMKM, BSD Serpong, Selasa 28 Oktober 2025.
Benyamin menjelaskan, langkah ini harus diambil karena Pemkot Tangsel kehilangan dana bantuan keuangan (bankeu) dari pemerintah pusat dan provinsi.
Dengan demikian, berbagai program hibah, bansos, dan kegiatan seremoni akan dikoreksi.
“Enggak mungkin saya biarkan APBD kita jomplang, kemudian saya janjikan bantuan keuangan yang uangnya tidak ada. Jadi saya harus mengambil kebijakan ekstrem, meskipun mungkin tidak disukai orang,” tegasnya.
Selain dana hibah KONI, Pemkot Tangsel juga akan memangkas belanja non-prioritas, seperti rapat di hotel, konsumsi rapat, dan belanja iklan.
Wali Kota bahkan meniadakan beberapa kegiatan seremoni seperti perayaan hari jadi daerah untuk menekan pengeluaran.
“Rapat sekarang cukup di gedung milik pemerintah. Tidak usah ada konsumsi kalau rapatnya sebentar. Semua saya efisienkan,” ujar Benyamin.
Meski memangkas sejumlah pos anggaran, Benyamin memastikan tidak akan menaikkan pajak daerah. Ia menegaskan, masyarakat tidak akan dibebani tambahan pungutan dalam menghadapi situasi fiskal yang ketat.
“Saya tidak menaikkan pajak, tidak membebani masyarakat. Karena itu yang saya kurangi adalah belanja pemerintah sendiri,” tutupnya.
Editor Daru Pamungkas











