SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banten mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten untuk lebih kreatif dalam menggali potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD), terutama melalui penguatan sektor pariwisata.
Hal ini disampaikan Anggota Komisi III DPRD Banten, Ratu Amalia, yang menilai bahwa struktur PAD Banten selama ini masih terlalu bergantung pada pajak kendaraan bermotor.
Menurutnya, Banten memiliki kekayaan alam dan destinasi wisata yang beragam mulai dari wisata bahari, budaya, hingga geopark yang dapat dikembangkan menjadi sumber pemasukan baru bagi daerah apabila dikelola secara serius dan berkelanjutan.
“Pemprov Banten harus lebih kreatif dalam mencari sumber PAD baru. Jangan hanya bertumpu pada pajak kendaraan bermotor. Kita punya potensi wisata yang luar biasa, ini harus menjadi kekuatan ekonomi daerah,” ujar Ratu Amalia, Senin 24 November 2025.
Ia menegaskan, sektor pariwisata idealnya menjadi salah satu lokomotif PAD karena memiliki efek berganda yang luas, mulai dari peningkatan omzet pelaku UMKM, terbukanya lapangan kerja, hingga tumbuhnya industri penunjang seperti perhotelan, kuliner, dan transportasi.
Ratu Amalia juga mendorong Pemprov Banten untuk membuat roadmap pengembangan pariwisata yang lebih konkret, termasuk peningkatan kualitas infrastruktur menuju lokasi wisata, promosi digital, dan kolaborasi dengan pelaku industri wisata.
“Kita harus berani berinovasi. Potensi seperti Anyer, Tanjung Lesung, Baduy, Ujung Kulon, hingga Geopark Ciletuh versi Banten di Bayah dan Lebak itu bisa menjadi magnet wisata yang kuat. Tapi perlu dukungan infrastruktur, manajemen profesional, dan promosi yang tepat sasaran,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa Komisi III siap mengawal kebijakan anggaran yang berorientasi pada penguatan sektor pariwisata sebagai salah satu strategi jangka panjang peningkatan PAD.
“Kalau pariwisata kuat, PAD meningkat, ekonomi masyarakat ikut terdorong. Ini yang ingin kita capai bersama,” ujar Amalia.
Dengan dorongan dari DPRD, sektor pariwisata diharapkan dapat menjadi pilar baru pendapatan daerah, sehingga Banten memiliki struktur PAD yang lebih sehat, beragam, dan tidak terfokus pada satu sumber saja.
Editor: Abdul Rozak











