LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID-Geopark Bayah Dome di Kabupaten Lebak resmi menyandang status Geopark Nasional. Penetapan tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI Nomor: 173.K/GL.01/MEM.G/2025 tentang Penetapan Geopark Nasional Bayah Dome, yang diterbitkan pada 7 Mei 2025.
Status ini membuka peluang besar bagi Kabupaten Lebak untuk memperkuat daya saing pariwisata alamnya. Kepala Badan Perencanaan, Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperinda) Kabupaten Lebak, Yosep M Holis, menegaskan bahwa Bayah Dome memiliki sejumlah keunggulan yang membedakannya dari geopark nasional lainnya.
“Pembeda Geopark Bayah Dome dengan Geopark Nasional lainnya karena geopark Bayah Dome memiliki keberagaman geosite, geo culture, dan geodiversity yang jarang dimiliki geopark lainnya,” kata Yosep, Rabu 18 Juni 2025.
Menurut Yosep, keunikan geokultural di kawasan Bayah Dome sangat kuat. Kawasan ini mencakup wilayah adat Baduy, ratusan kasepuhan, dan situs budaya yang hidup berdampingan dengan Taman Nasional Gunung Halimun Salak.
“Kawasan ini memiliki nilai-nilai geoculture yang tinggi seperti kawasan adat Baduy, ratusan kasepuhan, dan banyak situs yang saling memberikan manfaat dengan keberadaan Taman Nasional Gunung Halimun Salak sebagai geo diversity,” jelasnya.
Dari sisi cakupan wilayah, Bayah Dome juga tergolong luas dibanding geopark lain di Indonesia. “Luasannya hampir sekitar 220 ribu hektare lebih,” ujarnya.
Yosep menambahkan, penetapan Bayah Dome sebagai Geopark Nasional membawa keuntungan strategis, mulai dari promosi wisata hingga akses program lintas kementerian.
“Pertama, sebagai salah satu strategi promosi pariwisata alam dan mengukuhkan bahwa Lebak memiliki destinasi wisata kelas nasional bahkan internasional. Tentunya, hal ini penting untuk branding,” ungkapnya.
Ia juga optimistis dukungan dari pemerintah pusat akan meningkat. “Untuk kementerian juga tidak terbatas pada Kementerian Pariwisata tetapi juga dari Kementerian ESDM, LHK, dan lainnya,” tambahnya.
Lebih jauh, Yosep menyebut konsep pengembangan Bayah Dome mengedepankan pendekatan berkelanjutan. “Geopark Bayah Dome yang mengembangkan tiga pilar yaitu konservasi, edukasi, dan pengembangan ekonomi berkelanjutan adalah langkah sistemis dalam membangun pariwisata yang tak hanya fokus pada destinasi, tetapi juga industri, pelaku wisata, dan ekonomi kreatif,” tutupnya.
Editor : Merwanda