“Saya baru beres mengikuti proses pemakaman korban. Baru ngelayat. Kami turut berduka cita atas musibah ini,” kata Dadan kepada radarbanten.com, Sabtu (8/2/2014) via ponselnya.
Diketahui, korban meninggal dunia dalam peristiwa ini sebanyak enam orang, yang terdiri atas empat pelajar dan sisanya adalah sopir dan kernet truk. Mereka yang meninggal adalah Tedi Winarahmandani, Nuraisiyah, Rizal, Muklis, Muhamad Mahfud, dan Abdul Rosad.
Dadan menjelaskan, pihaknya berharap kepada semua instansi bila ada kegiatan sekolah maka harus dilihat dulu situasi dan kondisinya. Misalnya apakah mobil yang akan digunakan layak jalan atau tidak. “Juga apakah cuacanya mendukung atau tidak. Ini penting diperhatikan,” kata Dadan.
Terkait apakah dirinya akan menegur atau memberikan snaksi kepada pihak SMKN 1 Pandeglang, Dadan mengaku belum membicarakan soal itu. “Saya belum bicarakan hal itu, karena kita masih berduka. Kami juga belum mengetahui secara pasti kronologis kejadian itu makanya nanti kami tanyakan dulu kepada sekolah,” ujar mantan Kabag Humas Pemkab Pandeglang ini.
Ditanya soal foto yang beredar bahwa salah satu kepala korban putus, Dadan juga belum bisa memastikan. “Saya tak tahu soal itu. Saat melayat tadi, tak ada pembicaraan soal itu,” ujarnya. (ADE JAHRAN)







