CILEGON – Waduk Krenceng di Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, rawan bencana. Bila waduk seluas 120 hektare meluap, misalnya, warga sekitar akan kena dampaknya.
Hal itu terungkap pada sosialisasi analisa keruntuhan bendungan Waduk Krenceng (Dambreak) di salah satu rumah makan di Kota Cilegon, Selasa (11/2/2014). “Kita harapkan dengan adanya penambahan kapasitas waduk itu, akan memberikan dampak positif kepada masyarakat. Apabila bendung waduk itu runtuh, hal itu akan berdampak kepada masyarakat luas, terutama Cilegon yang tidak memiliki sumber mata air,” ujar Sekretaris Daerah Kota Cilegon Abdul Hakim Lubis, seusai membuka kegiatan itu.
Direktur Utama PT Krakatau Tirta Industri (KTI) Muhammad Balbeid menerangkan, dalam kapasitasnya sebagai industri yang mengelola Waduk Krenceng, telah mengantisipasi terjadinya musibah yang mengancam keselamatan masyarakat di sekitar waduk. “Pada waduk itu kita buatkan saluran pembuangan air melalui sungai yang langsung digelontorkan ke laut ketika terjadi air meluap, terutama musim penghujan,” katanya.
Waduk yang menampung sekira 5,5 juta meter kubik air, lanjut dia, saat cuaca normal ketinggian airnya 19,5 meter dari permukaan laut. Namun pada musim penghujan, ketinggian air mencapai 20,5 meter dari permukaan laut. “Ketika air meninggi, langsung kita gelontorkan,” jelasnya. (Devi Krisna)